6 Situs Peninggalan Sejarah Di Jambi, Unik Dan Menyimpan Cerita Legenda, Bukti Peradaban Masa Lampau
Salah satu situs peninggalan sejarah di jambi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Layaknya di pulau Jawa, Pulau Sumatera juga banyak menyimpan peningalan sejarah bukti peradaban manusia jaman dulu.
Salah satunya adalah di Provinsi Jambi, banyak ditemukan situs situs kuno yang diduga peninggalan sejarah zaman kerajaan sriwijaya hingga kerajaan melayu kuno.
BACA JUGA:Fakta Menarik Candi Selogriyo, Candi yang Berdiri Megah Di Lereng Gunung Sumbing
Sungai Batanghari yang membentang hampir 800 kilometer memiliki pranan penting dalam perkembangan sejarah Jambi. Keberadaan sungai ini sangat menopang kehidupan manusia masa lampau.
Sehingga menjadikan Jambi salah satu pusat peradaban masa lalu.
Sejak abad ke-7, di tepi Sungai Batanghari berdiri pusat pendidikan Buddhis terbesar di Asia Tenggara, kini diperkirakan sebagai kompleks percandian Muara Jambi.
BACA JUGA:Candi Simangambat Di Mandailing Natal, Candi Abad ke-8 Yang Terlupakan
Empat candi penting di sini, yaitu Candi Koto Mahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong I, dan II. Di abad ke-11, reformator Buddha Mahayana, Atiśa Shrijnana Dipankara, datang dari India untuk berguru di Sriwijaya, yang mungkin termasuk Muara Jambi, mengingat penjelasannya tentang monster air yang dilihatnya di sungai.
Berikut ini 6 situs peninggalan sejarah yang unik dan menarik di Jambi:
BACA JUGA:Jejak Peradaban Buddah Di Padang Lawas Utara, Candi Ini Jadi Saksi Sejarah
1. Candi Gumpung
Candi ini berada di wilayah Desa Muara Jambi Kecamatan Muara Sebo Kabupaten Muaro jambi. Jika dari Jakarta dibutuhkan waktu 2 jam perjalanan melalui udara untuk sampai ke lokasi candi ini.
Setelah mendarat di Kota Jambi dan melanjutkan berkendara menggunakan kendaraan darat sekitar 30 menit dari bandara untuk mencapai lokasi candi.
BACA JUGA:Candi Tanjung Medan, Candi Budha Bukti Kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Barat
Meski hanya tersisa kaki candi, gapura utamanya masih terlihat megah. Candi ini dipagari tembok persegi dan memiliki enam area terpisah, dengan cetiyaghara sebagai candi utamanya.
Candi Gumpung menghadap timur dan memiliki pintu masuk berupa antarala.
Menurut Arkeolog Hariani Santiko, di Candi Gumpung mungkin terdapat 5 stupika mini yang melambangkan Tatagatha Buddha.
BACA JUGA:Masih Mengatakan Borobudur Bukan Candi, Ini Bukti dan Sejarahnya
Peripih yang ditemukan menunjukkan bahwa bentuk huruf berasal dari abad ke-9 hingga 10, ketika Sriwijaya masih berkuasa.
Ini menunjukkan bahwa agama yang berkembang di Sriwijaya adalah Buddha Vajrayana.
Menariknya, di Candi Gumpung, arca Prajnaparamita yang ditemukan menyerupai gaya Singhasari, menunjukkan hubungan yang dalam antara Sriwijaya dan Jawa dalam pengajaran Buddha.
Ini menegaskan peran Nusantara dalam perkembangan Buddhisme di dunia.
BACA JUGA:10 Candi Paling Megah dan Populer di Indonesia, Semuanya Ada Di Pulau jawa, Ini Daftarnya
2. Candi Tinggi
Lokasi Candi Tinggi tidak jauh dari Candi Gumpung. Candi ini menghadap ke mandapa besar dan memiliki desain yang unik.
Halaman candi ini pernah ditemukan pecahan keramik dari Dinasti Tang, yang menandakan hubungan peradaban dengan China di abad ke-7.
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Tentang Provinsi Jambi, Provinsi dengan Candi Terluas di Asia Tenggara
3. Candi Tinggi I
Kompleks Candi Tinggi I terdiri dari lima struktur candi dengan desain yang tidak seragam. Candi ini dianggap paling mistis.
Ini menunjukkan kompleksitas dan keragaman fungsi dari candi-candi ini, termasuk sebagai tempat ibadah, hunian, dan pendidikan.
3. Bukit Perak
Bukit Perak berjarak 5 kilometer dari Candi Gumpung dan dianggap sakral oleh penduduk setempat.
Dikenal juga sebagai tempat wisuda bagi para bhiku, bukit ini diyakini memiliki kekuatan magis yang terkait dengan upacara adat.
BACA JUGA:Sejarah dan Keunikan Candi Bajang Ratu di Mojokerto, Seperti Ini Kisahnya
4. Desa Dano Lamo
Di Desa Dano Lamo kanal kuno menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Di tempat ini banyak dijumpai kuliner khas yang menggugah selera, di tempat ini amsih banyak warga yang mengetahui cerita tentang perkembangan desanya dari jaman dahulu hingga saat ini. (**)