Ilmuwan Temukan Gua Kuno, Diduga Pernah Menjadi Pusat Peradaban Siberia yang Hilang, Gua Malta Namanya

Ilustrasi peninggalan gua kuno-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

Menurut buku "Animal and Human Tools yaitu A Typonomic Odyssey in Ice Age Siberia" (2013), kompleks Avontofagora memiliki hubungan budaya dan genetik dengan penduduk Malta-Buret.

Gua ini pertama kali digali pada 1884 oleh arkeolog Ivan Savenkov, sementara eksplorasi lebih lanjut dilakukan pada 1920-an.

Temuan menarik termasuk artefak Paleolitikum berupa alat batu, tulang, dan sisa-sisa hewan, serta seni cadas yang menghiasi dinding-dinding gua.

BACA JUGA:Pantai Mawi, Surga Para Penakluk Ombak di Lombok Tengah, Tak Kalah Dengan Pantai Bali

Lukisan kuno menggambarkan hewan seperti mamut dan manusia dengan realistik, menunjukkan adanya hewan tersebut dan adaptasi terhadap iklim dingin ekstrem.

Para ahli memperkirakan gua ini digunakan sebagai tempat berkumpul dan melakukan ritual oleh masyarakat pemburu-pengumpul ribuan tahun lalu.

Gua Chertovi Forota, sebuah situs arkeologi Neolitikum di Pegunungan Psikotilin, Siberia Timur, menyimpan salah satu bukti paling luar biasa dari peradaban manusia.

Gua ini dikenal sebagai saksi bagi penemuan tekstil paling awal dalam sejarah, menjadikannya situs penting dalam kemajuan arkeologi.

BACA JUGA: Keindahan Pantai Nglambor, Surga Snorkeling di Gunung Kidul

Gua ini terdiri dari ruang utama dan beberapa galeri kecil di belakangnya. Situs ini telah dijarah beberapa kali sebelum penggalian pertama pada 1973.

Sekitar 600 artefak litik, osteologi, dan kerang, 700 fragmen tembikar dan lebih dari 700 tulang hewan ditemukan.

Penemuan fosil tulang mengindikasikan bahwa gua ini digunakan oleh manusia pemburu-pengumpul yang berusia sekitar 7.700 tahun yang lalu.

Masih terdapat gap yang membingungkan tentang hubungan antara penghuni gua ini dengan kebudayaan lain di Asia Timur dan Siberia.

Gua Chertovi Forota adalah jendela ke masa lalu yang memungkinkan kita mengintip kehidupan manusia purba di Siberia, dan misteri yang tersimpan di dalamnya terus menginspirasi para peneliti.

BACA JUGA:Sistem Parkir Otomatis Akan Diberlakukan di Pantai Panjang

Kakasia, sebuah wilayah di Siberia Selatan Rusia, terkenal dengan rahasia luar biasa yang tersimpan di dalam gua-guanya.

Wilayah ini telah menjadi surga bagi para arkeolog yang berburu jejak peradaban manusia purba. Di Sirinski, terdapat situs menarik bernama Gua Arkeologi, di mana sisa-sisa perkemahan manusia purba ditemukan.

Salah satu hal menarik dari gua-gua Kakasia adalah potensi mereka untuk menyimpan artefak seni prasejarah.

Beberapa gua di wilayah ini memiliki dinding dengan permukaan yang cocok untuk lukisan, dan para arkeolog berharap dapat menemukan seni cadas serupa dengan yang ditemukan di tempat lain di Siberia.

Gua-gua di Kakasia juga dapat memberikan informasi penting tentang perubahan iklim di masa lalu, dan studi sedimen serta pola kehidupan hewan dapat membantu memahami perubahan lingkungan Siberia selama ribuan tahun.

BACA JUGA:7 Pantai Yang Indah Namun Tersembunyi di Aceh, Belum Banyak Yang Tahu, Pemandangan Masih Asli Memanjakan Mata

Penelitian di Kakasia masih dalam tahap awal, tetapi potensi penemuan besar sangat tinggi.

Dengan setiap penemuan baru, kita semakin dekat untuk mengungkap rahasia yang tersembunyi di dalam gua-gua ini dan memahami lebih dalam tentang kehidupan manusia purba di Siberia.

Di wilayah yang sama dengan Gua Malta dan Okladnikov, Gua Botovskaya juga menyimpan jejak-jejak yang menunggu untuk diungkap.

Terletak di dataran tinggi Enger Skotenski, Siberia Selatan, sekitar 500 km di utara Kota Irkutsk, gua ini mewarisi artefak prasejarah dan sisa-sisa manusia purba berusia sekitar 10.000 tahun.

Penemuan alat-alat batu dan sisa-sisa hewan memberikan wawasan tentang adaptasi nenek moyang kita dalam iklim ekstrem.

Yang menarik, Gua Botovskaya memiliki perbedaan dibandingkan gua-gua Siberia pada umumnya.

BACA JUGA:10 Pantai Terindah di Indonesia, Ada Yang mendapat Predikat Pantai Terbaik di Asia, Ini Daftarnya

Tag
Share