Legenda Ular Kepala Naga Di Kalimantan, Ditakuti oleh Masyarakat Suku Dayak
Legenda ular kepala naga di kalimantan-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Hutan belantara Kalimantan sering disebut sebagai "Amazon-nya Asia" karena kemiripannya dengan hutan Amazon di Amerika Selatan, termasuk keberadaan makhluk-makhluk besar yang tersembunyi di dalamnya.
Salah satu makhluk yang paling menonjol adalah ular raksasa yang dipercayai menghuni hutan Kalimantan.
Meskipun masih misteri, masyarakat Dayak meyakini bahwa ular raksasa ini adalah penjaga belantara Borneo.
BACA JUGA:Waspada, Ini 9 Pantangan di Kamar Mandi, Jika Dilanggar Dapat Menghambat Rezeki
Mereka menyebutnya sebagai Nabau, seekor ular raksasa berkepala naga yang sangat ditakuti, bahkan sering dijuluki "anaconda-nya Indonesia." Ular ini adalah bagian dari legenda lokal yang dihormati oleh masyarakat Dayak, meskipun beberapa orang menganggapnya hanya sebagai mitos.
Menurut cerita, ular ini bisa mencapai ukuran hingga 100 meter dengan kepala yang menyerupai naga dan memiliki tujuh lubang hidung.
BACA JUGA:Pintu Rumah yang Membawa Berkah, 7 Pantangan Agar Rezeki Selalu Mengalir
Pada tahun 2009, dunia dikejutkan oleh penampakan ular raksasa yang menarik perhatian media internasional.
Sebuah foto udara menunjukkan ular besar berwarna hitam yang tampak hampir memenuhi sebuah sungai di tengah hutan rawa.
Foto ini diambil oleh tim bencana banjir dari helikopter pada tanggal 11 Februari 2009 dan diterbitkan oleh koran lokal, Utusan Sarawak.
BACA JUGA:Toyota Prado, Pilihan Terbaik Pecinta Petualangan, Mesin Tangguh, Rangkah Kokoh
Foto ini juga dimuat oleh News Times di Kuala Lumpur dan The Telegraph di Inggris.
Perdebatan tentang keaslian foto ini pun berkembang, dengan sebagian orang berpendapat bahwa gambar tersebut mungkin hanya hasil rekayasa Photoshop, sementara yang lain meyakini bahwa ular raksasa tersebut memang ada.
Warga setempat percaya bahwa ular tersebut mirip dengan legenda kuno Nabau.
BACA JUGA:7 HP Flagship Xiaomi dengan Harga Turun di 2024, Ini HP nya
Setahun setelahnya, pada 29 Januari 2010, masyarakat Kutai Barat di pedalaman Sungai Mahakam Ulu terkejut dengan kemunculan sepasang ular raksasa yang tampak berenang di permukaan sungai.
Menurut saksi mata, lebar punggung ular ini diperkirakan sekitar 60 cm dengan panjang hampir 50 meter.
Masyarakat Dayak di Kalimantan Timur meyakini bahwa legenda tentang ular berkepala naga ini adalah kenyataan.
Ular naga ini dianggap makhluk sakral yang sangat dihormati, seperti halnya di daerah pedalaman Mahakam dan Kutai Kartanegara.
BACA JUGA:Negeri Seribu Candi di Myanmar, Sempat Dihuni 3.000 Biara, Seperti Ini Jejak Sejarahnya
Di Kalimantan Timur, khususnya di Sungai Mahakam dan Kutai Kartanegara, terdapat ritual tahunan bernama Peluncuran Naga Erau.
Ritual ini memperingati kemunculan Putri Karang Melenu ke permukaan air, yang dipercaya dikawal oleh makhluk aneh bernama Lembuswana.
Lembuswana digambarkan sebagai makhluk dengan tubuh seperti kuda, kepala singa, serta elemen dari naga, Garuda, gajah, sapi, dan burung elang.
BACA JUGA:4 Candi Tersembunyi di Sumatera Barat, Bukti Peradaban Masa Lalu, Ini Nama dan Lokasinya
Meskipun tidak tampak secara fisik, Lembuswana diyakini selalu hadir dalam prosesi Peluncuran Naga Erau yang dilaksanakan setiap tanggal 29 September di Sungai Mahakam.
Legenda ini terus hidup dalam jiwa dan semangat warga Kutai, memperkaya budaya dan kepercayaan mereka. (**)