Junjung Tinggi Persaudaraan, Tinggalkan Pertikaian
Ilustrasi: Junjung Tinggi Persaudaraan Tinggalkan Pertikaian-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
OLEH : Dr.Drs.Kh. Abdullah Munir, M.Pd
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat.
Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Aamiiin ya Rabbal ‘alamin.
Di hari Jumat yang penuh berkah ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan memotivasi diri untuk selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
BACA JUGA:Disdukcapil Luncurkan Program Melati Kacerling
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt, Islam adalah agama yang santun dan menjunjung tinggi adab, norma serta etika dalam bermuamalah.
Dengan tegas Islam melarang adanya konflik, pertikaian, permusuhan antar sesama manusia yang berujung pada kekerasan baik verbal maupun non verbal.
BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Inflasi, Tim DKP Bengkulu Selatan Pantau Harga Sembako
Jika terjadi pertikaian, Islam selalu mendahulukan jalur “damai” dengan membuka ruang musyawarah di antara kedua belah pihak hingga menemukan jalan keluar.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt, Sering kali, konflik yang terjadi bahkan hanya diawali oleh hal-hal remeh yang berujung pada saling meghina satu sama lain. Bahkan tidak jarang hal tersebut sampai mengakibatkan permusuhan dan pertikaian karena mereka saling menghina satu sama lain.
BACA JUGA:Ikuti Tren Bisnis Rasulullah, GP Ansor Pino Raya Bakal Kembangkan Kambing Super
Padahal belum tentu ia dan atau kelompoknya lebih baik dari yang dihina. Dan pun agama Islam melarang dengan tegas untuk saling menghina satu sama lain. Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 11 yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar buruk.
BACA JUGA:BOSDa Minim, Bantuan Iqra dan Al-Quran Kembali Tertunda