5 Kopi Indonesia Paling Terkenal di Dunia, Cita Rasanya Bikin Para Turis Ketagihan, Ini Nama Kopinya

Kopi gayo saat masih berada di pohon-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di DUnia.

Indonesia menempati posisi 4 penghasil kopi terbesar setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.

Kopi yang paling banyak dihasilkan Indonesia adalah jenis Arabika, Robusta dan liberika.

Di Indonesia juga dikenal istilah segi tiga kopi emas, ini emnandakan bahwa produksi kopi Indonesia tidak bisa dianggap remeh.

BACA JUGA:Jokowi Perintahkan Mentan Tingkatkan Produksi Kopi Hingga 8 Kali Lipat

Dari sekian banyak kopi yang diproduksi di Indonesia, ada 5 jenis kopi yang paling terkenal di dunia.

Kopi ini terkenal karena cita rasanya yang mampu membuat para turis ketagihan.

5 kopi terbaik Indonesia ini memberikan cita rasa berbeda kepada para penikmat kopi di dunia. Rasa dan aromanya benar benar menggoda dan berbeda dengan jenis kopi lainnya.

5 Kopi terbaik Indonesia ini adalah Kopi Arabika Aceh Gayo, Kopi Arabika Kintamani Bali, Kopi Liberika Riau, Kopi Wamena Papua dan Kopi Arabika Mandailing.

BACA JUGA:Pisang Barangan, Tanaman Perkebunan Paling Prospek di Bengkulu Selain kelapa Sawit dan Kopi

Kenikmatan Kopi Gayo dimulai dari rasanya yang kuat dan berkarakter.

Kopi yang berasal dari Pulau Dewata memiliki cita rasa serta aroma yang cenderung citrusy yang segar ditambah hint chocolaty, karamel atau brown sugar.

Kopi Kintamani ini juga tidak memiliki cita rasa atau aroma spice atau rempah-rempah khas jenis kopi di Indonesia lainnya. Hal ini berkat proses penanamannya yang unik.

BACA JUGA:Harga Diprediksi Tetap Tinggi Hingga 2025, Ini 10 Negara Produsen Kopi Terbesar Dunia

Sedangkan untuk body-nya cenderung medium dan tidak terlalu terasa pahit dengan rasa asam seperti jeruk. Hal inilah yang membuat Kopi Kintamani disukai.

Selain itu kopi yang sudah menjadi komoditi ekspor ini juga memiliki kadar kafein yang tidak terlalu tinggi.

Kopi Gayo memiliki rasa yang tidak pahit dan memiliki keasaman yang rendah dan memiliki sedikit sentuhan rasa manis.

Makanya, Kopi Gayo ini seringkali dijadikan sebagai bahan campuran berbagai house blend coffee.

Kopi Gayo paling cocok ditanam di ketinggian 1000 mdpl.

BACA JUGA:5 Kopi Termahal Di Dunia, Nomor 2 Berhamburan di Indonesia, Jarang Dipungut

Namun, kopi Gayo ini juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu ketinggian perkebunan yang menentukan cita rasanya.

Perbedaan ketinggian perkebunan ini ternyata juga bisa mempengaruhi rasa Kopi Gayo lho.

Dari satu sisi, hal ini menyebabkan rasa Kopi Gayo tidak konsisten, namun di sisi lain, hal ini menjadi keunikan tersendiri dari Kopi Gayo.

Soal rasa, Kopi Gayo memberikan sentuhan nutty cenderung buttery dengan aroma rempah yang wangi.

Kualitas Kopi Gayo sudah diakui oleh dunia sebagai kopi terbaik melalui sertifikat resmi akan kualitasnya yang keluar pada tahun 2010 lalu.

BACA JUGA:4 Jenis Kopi Yang Paling Cocok Dikembangkan Di Bengkulu, Buahnya Lebat, Tahan Terhadap Penyakit

Selain itu, sekarang ini juga para petani sedang mengembangkan tiga varietas Kopi Gayo yang sedang dibudidayakan, yaitu Gayo 1, Gayo 2, dan P88 yang juga sudah diakui oleh dunia sebagai kopi terbaik.

Kopi Arabika Kintamani, kopi ini berasal dari Pulau Dewata memiliki cita rasa serta aroma yang cenderung citrusy yang segar ditambah hint chocolaty, karamel atau brown sugar.

Kopi Kintamani ini juga tidak memiliki cita rasa atau aroma spice atau rempah-rempah khas jenis kopi di Indonesia lainnya. Hal ini berkat proses penanamannya yang unik.

Sedangkan untuk body-nya cenderung medium dan tidak terlalu terasa pahit dengan rasa asam seperti jeruk.

Hal inilah yang membuat Kopi Kintamani disukai. Selain itu kopi yang sudah menjadi komoditi ekspor ini juga memiliki kadar kafein yang tidak terlalu tinggi.

BACA JUGA:4 Jenis Kopi Yang Paling Cocok Dikembangkan Di Bengkulu, Buahnya Lebat, Tahan Terhadap Penyakit

Kopi Liberika Riau, tanaman kopi ini juga memiliki habitat yang agak berbeda dari kopi-kopi pada umunya. Sebab, tanamannya tumbuh di lahan gambut.

Mengacu dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Riau punya sekitar 4,9 juta lahan gambut.

Yang mana, jumlah ini meliputi lebih dari 50% dari keseluruhan luas provinsi Riau.

Tanah gambut juga tak bisa dilepaskan dari aspek kehidupan banyak warga, termasuk memanfaatkannya sebagai lahan untuk tanaman kopi.

Mengenai lokasi tanamannya, kopi Riau ini kebunnya bisa kita jumpai di daerah Kepulauan Meranti.

Kopi liberika ini sudah terkenal kenikmatannya, tidak hanya di dalam negeri saja, namun juga pada kalangan pecinta kopi di berbagai belahan dunia. (**)

Tag
Share