Turunkan Angka Kemiskinan, Tingkatkan Investasi dan Ekspor

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan penurunan angka kemiskinan pada tahun 2025.

Saat ini jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran  per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Bengkulu mencapai 13,56 persen atau 281,36 ribu orang.

BACA JUGA:Pilkada, Pemuda Jangan Hanya Jadi Penonton

Angka ini berkurang sebesar 0,48 persen dibandingkan dengan kondisi Maret 2023 yang sebesar 14,04 persen atau 288,46 ribu orang.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengatakan, meskipun angka ini sudah turun namun pemerintah provinsi Bengkulu akan terus bekerja keras dalam menurunkan angka kemiskinan di daerah ini.

BACA JUGA:Kepsek dan Guru Penggerak Tak Boleh Dimutasi

"Kita jangan terpaku dengan angka karena ukuran angka kemiskinannya itu dilihat bagaimana belanja per kapita perorangan. itu yang kadang berbeda - beda," kata Gubernur, Minggu (7/7).

BACA JUGA:Masa Jabatan 191 Kades Diperpanjang, Apa Kabar Pjs Kades Persiapan

Dijelaskan Gubernur, ada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah yakni dengan memastikan anggaran digunakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat. Lalu membuat dinamika ekonomi berkembang.  Selain itu, pemerintah juga membuka ruang investasi baik dari luar wilayah Provinsi Bengkulu tetapi juga dari pelaku - pelaku lokal di daerah ini.

BACA JUGA:Barli Halim: PPPK dan PNS Ibarat Itu Bumi dan Langit

"Kita juga mengefektifkan ekspor Bengkulu. Peti kemas sudah bisa langsung dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan itu harus kita wujudkan," kata Gubernur.

BACA JUGA:Sandiaga Uno Akan Datang Ke Bengkulu, Ini Jadwal dan Kegiatannya

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Komoditas beras menjadi penyumbang sebesar 20 persen di wilayah perkotaan dan 25 persen di wilayah pedesaan Disusul rokok kretek sebesar 12 persen. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan