Kades Harus Waspadai Jebakan VCS, Ini Saran Ipda Bengkulu Selatan
Inspektur Inspektorat Daerah Bengkulu Selatan, Hamdan Sarbaini, S.Sos-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kepala desa (Kades) di Kabupaten Bengkulu Selatan harus mewaspadai jebakan video call seks (VCS).
Inspektorat Daerah (Ipda) Bengkulu Selatan menyarankan kades ataupun aparatur pemerintah desa lebih berhati-hati saat melakukan panggilan video atau video call.
BACA JUGA:Tindak Lanjuti Aspirasi Petani, Pemprov Bengkulu Bentuk Tim Khusus
Jangan sampai menjadi korban sindikat pelaku pemerasan dengan modus tersebut.
Kades memang rawan menjadi target pelaku pemerasan dengan modus VCS. Di Kabupaten Bengkulu Selatan sudah ada kades yang tersandung kasus VCS.
Pelaku mengancam kades untuk menyebarkan rekaman video ataupun foto tangkapan layar yang menampilkan kades sedang VCS. Pelaku kemudian meminta kades memberikan uang jika tidak mau “aib” tersebesar luas.
Ditengah pesatnya perkembangan teknologi, memang perlu kehati-hatian agar tidak terperangkap dalam jebakan.
Modus pemerasan melalui VCS memang sudah lama terjadi, targetnya mengincar pejabat, termasuk kades.
BACA JUGA:Derita Masyarakat Lubuk Resam, Jalan Makin Sulit Dilewati Kendaraan
Pelaku biasanya menelpon ke nomor kades menggunakan nomor telepon ataupun panggilan video melalui aplikasi pesan seperti messenger.
Saat kades menjawab panggilan tersebut, otomatis wajah kades langsung terekam. Disitulah pelaku mengambil kesempatan untuk mengambil barang bukti.
Sebab dipanggilan videonya biasanya menampilkan sosok perempuan yang menggunakan dandanan tidak pantas, bahkan ada perempuan yang tidak menggunakan sehelai benang.
Jika kades tidak teliti, otomatis langsung terjebak dalam aksi pelaku. Apalagi panggilan video itu dilayani sesuai selera pelaku. Maka kades akan terjebak lebih dalam. Pelaku pun sangat senang jika panggilan tersebut dilayani oleh target.
BACA JUGA:Silaturahmi Dengan Bupati, GM Radar Selatan Pastikan Media Siap Kolaborasi Pembangunan Daerah