Perlunya Kerjasama Dalam Penanganan Stunting
PELAYANAN : Pembinaan Kampung KB dalam mendukung pencegahan stunting di Desa Anggut belum lama ini-wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Dalam rangka menurunkan prevalensi stunting, penting bagi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk saling bersinergi dan bekerjasama.
Karena kompoleksnya permasalahan penanganan stunting perlu kolaborasi dari semua pihak untuk mengatasinya. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Selatan, Sukarni, M.Si bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah masa depan generasi penerus.
BACA JUGA:Harga Benur Anjlok, Nelayan Ogah Angkat Waring
BACA JUGA:Kasus HIV AIDS di Bengkulu Terus Bertambah, Tahun 2024 Ada 71 Kasus Baru
Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasinya.
Ada beberapa poin penting dalam penanganan stunting antara lain adalah peningkatan akses layanan kesehatan ibu dan anak, edukasi gizi di masyarakat, serta pengawasan dan evaluasi program-program yang sudah berjalan.
"Perlu juga ditekankan pentingnya data yang akurat dan terkini untuk memantau perkembangan penurunan angka stunting di Bengkulu Selatan," kata Sukarni.
BACA JUGA:Penebar Racun di Sungai Air Bengkenang Buntu Masih Menjadi Misteri
BACA JUGA:Harga Benur Anjlok, Nelayan Ogah Angkat Waring
Selain itu, Sekda juga mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan oleh TPPS Bengkulu Selatan selama ini. Dia berharap kegiatan ini menghasilkan rekomendasi yang konkret dan dapat diimplementasikan dengan baik.
"Mari kita jadikan setiap pertemuan atau agenda rembuk sebagai momentum untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas program penanganan stunting di Bengkulu Selatan," pungkasnya. (one)