Dinilai Rundung Peserta Didik, Guru SDN 82 Bengkulu Selatan Bakal Dimutasi

Proses mediasi antara oknum guru Ra dengan pihak korban perundungan di ruang Kepala Dinas Dikbud Bengkulu Selatan, Kamis (2/5) pagi: Dinilai Rundung Peserta Didik Guru SDN 82 Bengkulu Selatan Bakal Dimutasi-Rezan-radarselatan.bacakoran.co

BACA JUGA:Berminat Jadi PPS? Segera, Waktu Pendaftaran Hanya 6 Hari

Novianto berjanji selambatnya Senin (6/5/2024) pekan depan, oknum guru SDN 82 Bengkulu Selatan yang melakukan perundungan terhadap peserta didiknya itu sudah dipindahtugaskan ke sekolah lain.

Sementara itu, Ketua PGRI Bengkulu Selatan Guswarli Efendi, M.Pd menyayangkan adanya tindakan guru yang tidak sesuai dengan peran sebagai pendidik.

BACA JUGA:18 Mantan Panwascam Kaur Lolos Evaluasi, 27 Orang Diseleksi Terbuka

“Pada dasarnya kami berlaku netral. Kami pastikan, kasus ini sudah ditangani baik oleh Disdikbud Bengkulu Selatan sebagai wadah para guru. Yang jelas, kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi,” kata Guswarli.

Dengan penyelesaian secara kekeluargaan kasus yang sempat viral ini, Guswarli menyebut masalah sudah diselesaikan.

BACA JUGA:Jadi Primadona, 13 Balon Kada Ambil Formulir PAN, Ini Daftarnya

Seperti diketahui kasus dugaan perundungan ini berbuntut panjang setelah salah seorang guru SDN 82 Bengkulu Selatan dinilai menegur peserta didiknya dengan kata-kata kasar. Hal itu terjadi saat jam pelajaran membaca di luar ruangan yang dilakukan, Senin (30/4/2024).

Salah seorang peserta didik kelas II yang belum lancar membaca ditegur dengan kasar oleh oknum guru berinisial Ra (50).

BACA JUGA:KPU Bengkulu Selatan Tetapkan Perolehan Kursi Parpol dan Caleg Terpilih Pemilu 2024

Mirisnya, teguran yang dilontarkan guru tersebut dengan menyebut si anak sebagai (maaf) “kaput” yang artinya babi. Bahkan guru tersebut juga dituding menyebut ayah dan ibu peserta didiknya itu sebagai (maaf) anjing dan babi.

Hal itu membuat si anak menangis dan lari masuk ke dalam kelas. Namun di dalam kelas si guru kembali memarahi anak tersebut dengan kasar. Orang tua korban tidak terima dan melaporkan kejadian ini ke Dinas Dikbud Bengkulu Selatan. (rzn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan