Pemilu Damai: Kampanye Tanpa Hoax Membangun Masyarakat yang Berbudaya Berdemokrasi
Donna Fither Lucky-Donna-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Namun, terkadang proses pemilu dipenuhi dengan ketegangan dan konflik, terutama ketika kampanye dipenuhi dengan disinformasi atau hoax. Di Indonesia, Pemilu Damai menjadi harapan bersama untuk menjaga kedamaian dan integritas proses demokrasi.
Kampanye Tanpa Hoax: Kunci Demokrasi Sehat
Kampanye pemilu tanpa hoax menjadi kunci utama dalam memastikan proses demokratis yang sehat dan masyarakat yang cerdas secara politik.
Pada era digital ini, diseminasi informasi lebih mudah dan cepat, namun meningkatkan potensi penyebaran berita palsu dan hoaks.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak terlibat dalam pemilu untuk bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi yang benar dan akurat.
Menurut Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam Konferensi Pers Awas Hoak Pemilu, di Media Center Kementrian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2003), selama 2022 hanya ada 10 hoaks Pemilu, namun dari Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023 terdapat 91 isu hoaks Pemilu.
Ini menunjukkan peningkatan hampir 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Menkominfo menekankan bahwa keberadaan hoaks mengenai Pemilu tidak hanya merusak kualitas demokrasi, tetapi juga berpotensi memecah belah bangsa.
Peran Seluruh Elemen Masyarakat
Integritas Pemilu membutuhkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk partai politik, kandidat, media massa, dan masyarakat umum.
Partai politik harus mengawasi dan mengontrol kampanye mereka, memastikan pesan yang disampaikan tidak hanya untuk kepentingan politik sempit, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial.
Kandidat Berperan Dalam Kampanye Bersih
Kandidat memiliki peran penting dalam memastikan kampanye yang bersih. Mereka harus menolak praktik tidak etis, seperti menyebarkan informasi palsu atau melakukan serangan personal terhadap lawan politik. Sikap jujur dan menghargai persaingan sehat akan menciptakan lingkungan politik yang kondusif.
Media Masa Harus Akurat dan Berimbag
Media massa bertanggung jawab menyediakan informasi yang akurat dan seimbang kepada masyarakat. Mereka harus memverifikasi setiap informasi sebelum disiarkan dan menolak menjadi alat penyebaran hoax atau propaganda politik. Pemberitaan yang obyektif dan kritis membantu masyarakat membuat keputusan cerdas.