Ada Info Siswa Dipukul Guru, Kadisdikbud Bengkulu Selatan Turun Tangan
Plt. Kepala Disdikbud Bengkulu Selatan mendatangi SMPN 25 Bengkulu Selatan dalam rangka klarifikasi berita oknum guru diduga pukul siswanya saat belajar, Senin (3/11/2025)-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
BACA JUGA:Wakil Gubernur Bengkulu Dorong Siswa Berani Magang ke Jepang
“Jadi kedepan kami sudah berkomitmen agar lebih sabar lagi dalam mendidik. Kami juga sudah mengeluarkan program khusus untuk anak-anak yang sampai sekarang belum bisa baca, yaitu melalalui pelajaran khusus di ruang kelas,” jelasnya.
Sedangkan pengakuan guru yang diduga melakukan pemukulan, bahwa dia melakukan pemukulan bukan untuk menyakiti siswa. Bahkan lanjut dia, tidak sama sekali terbesit di hati untuk memukul anak didiknya tersebut. Namun, karena kata yang dikeluarkan sudah kelewat batas, dirinya khilaf memukul anak tersebut dengan harapan bisa berubah.
BACA JUGA:Guru Harus Jadi Contoh Penerapan Pola Hidup Sehat Bagi Siswa
“Kejadian itu tepat di jam terakhir pelajaran hari Selasa (28/10/2025) lalu. Saya sudah tegur anak itu agar tidak ribut di kelas, tapi teguran saya malah dibalas dengan kata-kata kotor seakan saya tidak dihargai. Saya tersulut emosi, saya marah, karena saya sayang anak didik saya,” kayanya.
Dia menceritakan, selepas kejadian itu, antara dia dan anak bersangkutan sudah tidak ada masalah sama sekali. Namun dirinya kembali kaget setelah ada kabar bahwa dirinya melakukan pemukulan kepada seorang siswa lantaran siswa bersangkutan tidak bisa membayar iuran uang sebesar Rp5000.
“Terkait iuran itu tidak ada sama sekali, saya juga pastikan bahwa saya tidak memukul karena yang bersangkutan tidak bisa bayar iuran. Saya pukul karena mengeluarkan kata-kata kotor,” singkatnya.
BACA JUGA:Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan Didesak Segera Bayar Pajak Air Tanah
Terpisah, Ketua MKKS SMP Kabupaten Bengkulu Selatan, Roni Sastiawan, M.Pd mengaku telah menerima kabar bahwa adanya guru memukul siswa. Roni menyebut pihaknya sudah mengambil sikap dengan memanggil guru tersebut beserta kepala sekolahnya.
“Itu sudah kami klarifikasi, berita yang benar adalah siswa dipukul karena mengeluarkan kata-kata kotor kepada gurunya. Itu memang kami sayangkan, seharusnya siswa bisa menjaga sikap dan mematuhi guru di sekolah,” jelas Roni.
Roni berharap, kedepan kejadian serupa tidak terjadi lagi. Bahkan, ia berpesan agar orang tua siswa lebih menguatkan pengawasan dan pendidikan kepada siswa. Sehingga, hal-hal negative tidak terjadi.
“Ini menjadi perhatian juga kepada wali murid, bahwa dalam membina siswa, itu bukan hanya tugas guru. Melainkan tugas kita bersama-sama,” pungkasnya. (rzn)