Capaian PAD Bengkulu Selatan di Semester Pertama Capai Rp18,6 Miliar, Ini Sektor Penyumbang Terbesar
Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Capaian pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bengkulu Selatan di semester pertama tahun 2025 sudah mencapai Rp18,6 miliar atau sekitar 56 persen dari target PAD sebesar Rp31,4 miliar. Sektor penyumbang terbesar yakni bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sebesar Rp1,9 miliar.
Kabid Evaluasi dan Pelaporan Pendapatan Bapenda Bengkulu Selatan, Pedi Herwanto mengatakan, realisasi PAD berjalan normal. Sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dalam proses penagihan ataupun pembayaran PAD.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Batalkan Kelulusan PPPK Kades Taba dan 6 Orang Lainnya
“Sampai dengan bulan Juni bahkan sampai bulan Juli tahun ini tidak ada kendala. Kami optimis capaian PAD bisa sesuai target, mudah-mudahan melebihi target yang sudah ditetapkan,” kata Pedi.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Komitmen Wujudkan Nol Pelanggaran HAM
Namun, lanjut Pedi, ada beberapa sektor penyumbang PAD yang belum berjalan maksimal. Salah satunya PAD sarang burung walet. Pemilik atau pengusaha burung walet tidak kooperatif untuk membayar PAD.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Usulkan Tenaga Honorer Diangkat Langsung PPPK Paruh Waktu
“PAD sarang burung walet memang belum maksimal, bahkan setiap tahun realisasinya tidak mencapai 100 persen. Kendalanya karena para pemilik usaha burung walet yang enggan membayar retribusi sesuai aturan yang sudah ditetapkan,” ujarnya.
Karena PAD sarang burung walet sulit terealisasi 100 persen, tahun ini Bapenda menurunkan target dari sektor tersebut. Dari tahun sebelumnya ditargetkan Rp10 juta, tahun ini diturunkan menjadi Rp5 juta per tahun.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Sebut Tarif Pajak dan Retribusi Daerah Akan Disesuaikan
“Tahun ini target PAD dari sektor sarang burung walet diturunkan menjadi Rp5 juta. Hal itu berdasarkan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya yang realisasinya tidak bisa 100 persen, makanya tahun ini targetnya diturunkan,” tukas Pedi. (yoh)