Kesalehan Sosial Sebagai Mukmin

Kesalehan Sosial Sebagai Mukmin-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Rasululloh bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya.” (HR At-Tirmidziy No 2263)
Keempat, kesalehan dalam bersikap Dalam bermasyarakat dan berbangsa, perlu diperhatikan bahwa jangan sampai sikap kita, menjadikan munculnya sikap saling membenci, mencurigai, menyinggung atau sebangsanya.
Tetapi sebaliknya, sikap yang bisa menumbuhkan kebersamaan kenyamanan dan tumbuhnya sikap persaudaraan. Apalagi terhadap keluarga, terutama orang tua.
Allah berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS Al Isra Ayat 23)
Kelima, kesalehan dalam menulis Sesuatu yang penting dalam bermuamalah dengan masyarakat sebaiknya dilakukan penulisan atau pencatatan agar bisa menjadi ingatan ataupun catatan penting dan lain sebagainya.
Jelasnya adalah sesuatu yang bersifat penting, bermakna, dibutuhkan di waktu yang akan datang baik sebuah ilmu, informasi atau perjanjian dan sebangsanya sebaiknya ditulis dengan baik dan benar berdasarkan fakta dan data dengan menjauhkan dari dusta maupun hoak.
Mengapa? Karena kalau dan ketidakbenaran baik disengaja maupun tidak, di belakang hari akan membawa kemadharatan atau ketidakbaikan, bahkan bisa jadi pertikaian.
Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
Hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya.
Hendaklah ia menulis. Hendaklah orang yang berutang itu mengimla’kan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Janganlah ia mengurangi sedikitpun dari hutangnya.” (Surat Al-Baqarah Ayat 282).
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita dapat menunjukkan kesalehan sosial. (**)