Kesalehan Sosial Sebagai Mukmin

Kesalehan Sosial Sebagai Mukmin-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Oleh : Salimudin, M.Pd
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada kita sekalian. Sehingga kita masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju addinul Islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khotib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.
Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga selalu dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Dalam kehidupan beragama, ada narasi saleh individu maupun saleh secara sosial. Kesalehan individu adalah kesalehan secara perseorangan yang merupakan kebaikan kebaikan yang dilakukan seseorang terhadap Allah. Dalam arti dia lebih banyak berbuat baik kepada Allah dalam banyak hal.
Sedangkan kesalehan sosial menurut Kiai Mustafa Bisri misalnya, adalah perilaku orang-orang yang sangat peduli dengan nilai-nilai islami, yang bersifat sosial.
Suka memikirkan dan santun kepada orang lain, suka menolong, dan seterusnya; meskipun orang-orang ini tidak setekun kelompok kesalehan ritual dalam melakukan ibadah seperti sembayang dan sebagainya, tetapi orang-orang itu lebih mementingkan hablun minan nas.
Adapun menurut KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), kesalehan sosial adalah suatu bentuk kesalehan yang tidak cuma ditandai oleh rukuk dan sujud, melainkan juga oleh cucuran keringat dalam praktik hidup keseharian kita.
Jadi pada intinya bahwa untuk menjadi saleh kita harus bisa banyak berbuat yang baik dan memberi manfaat kepada orang lain.
Sebagaimana sabda Rasul: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain.” (HR Ahmad).