Perbaikan 2 Sekolah Rusak Di Seluma Diusulkan di Perubahan Anggaran

Ilustrasi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, TAIS - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seluma,  Munawarman mengaskan dua Sekolah Dasar di Kabupaten Seluma yang bangunannya rusak parah akan diusulkan direhab pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)  Perubahan tahun 2025 ini.

Apabila tidak terakomodir pada APBDP maka Disdikbud akan mengusulkan kembali pada APBD 2026.

BACA JUGA:Terkendala Anggaran, UMK Seluma Belum Kunjung Ditetapkan

Dua sekolah tersebut adalah SDN 178 Seluma di Desa Pagar Agung Kecamatan Seluma Barat, dan SDN 50 Seluma di Desa Gunung Mesir Kecamatan Semidang Alas (SA) 

"Untuk rehab dua sekolah tersebut kami akan usulkan di dalam APBD P tahun 2025 ini. Jika tidak bisa akan kami usulkan di dalam APBD murni tahun 2026," ujarnya.  

Untuk SDN 178 Seluma diakui oleh Munawarman sebelumnya memang ada wacana untuk dimarger atau digabungkan dengan sekolah terdekat. Karena jumlah murid dan fasilitasnya juga terbilang minim. 

BACA JUGA:MPLS di SMAN 6 Bengkulu Selatan, Adaptasi dan Pengembangan Karakter Siswa Baru

"Pernah ada wacana untuk dimerger namun jaraknya masih cukup jauh lebih kurang 2 Km. Kemudian juga akses untuk menuju ke sana mereka harus melewati jembatan gantung. Ini yang menjadi persoalan sehingga kami pilih untuk tidak menggabungkan SDN 178 Seluma," ujarnya. 

Sementara itu, SDN 50 Seluma di Desa Gunung Mesir Kecamatan Semidang Alas, sangat memprihatinkan. Sejumlah bangunan sekolah tersebut tidak bisa lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Kepala SDN 50 Seluma, Tasman Jaya membenarkan kondisi itu. Ia menyebut bahwa jumlah siswa yang saat ini aktif belajar sebanyak 113 orang, namun bangunan yang layak pakai untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) hanya tersedia empat ruangan.

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Dapat Bantuan Mobil Tinja Dari BPPW Bengkulu

"Terpaksa kami sekat satu ruangan menjadi dua kelas. Ini sangat tidak efektif untuk kegiatan belajar mengajar karena ruangannya sempit dan bising,"ujarnya. 

Dirinya menambahkan, idealnya sekolah membutuhkan setidaknya dua ruangan tambahan agar proses pembelajaran berjalan normal dan nyaman bagi siswa dan guru. (rwf)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan