Tersangka Pembacokan di Pekan Masat Buang Sajam, Berniat Kabur Kampung Halaman

Polisi mencari barang bukti sajam yang dibuang tersangka pembacok pedagang bubuk kopi di pekan masat-Gio-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Tersangka pembacokan di Pekan Masat Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan berinisial Ri membuang senjata tajam (sajam) yang digunakan untuk membacok korban. Bahkan tersangka berniat kabur ke kampung halamannya di Sumatra Barat.
Namun gerak cepat Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Bengkulu Selatan berhasil menggagalkan rencana tersangka. Berselang beberapa jam usai kejadian, tersangka berhasil ditangkap saat sedang bersantai di Taman Remaja Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Kejati Bakal Periksa 200 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Setwan Provinsi
Namun saat mengamankan tersangka, polisi tidak menemukan pisau atau sajam yang digunakan membacok korban. Sebab sajam telah dibuang oleh pelaku sebelum kabur ke Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Tumpahan CPO Mengancam Keselamatan Pengendara di Kaur
“Tersangka mengaku kalau senjata tajam yang digunakan membacok korban dibuangnya di sekitaran Simpang Pino Kecamatan Ulu Manna. Kami masih mencari senjata tajam tersebut untuk barang bukti dalam perkara ini,” kata Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Awilzan, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, Iptu M Akhyar, SH, MH disampaikan Kanit Pidum, Ipda Rizal Harjono, SH, M.Si.
BACA JUGA:Dua Tersangka Kasus Narkotika Di Kabupaten Seluma Segera Disidang
Kepada polisi, tersangka mengaku awal mula perselisihan dengan korban terjadi di Pasar Ampera pada hari yang sama yakni Kamis, 3 Juli 2025, sekitar pukul 03.02 WIB dini hari. Saat itu tersangka dan korban terlibat adu mulut. Saat itu keduanya tidak sampai terlibat perkelahian fisik karena dilerai oleh warga yang melihat.
BACA JUGA:Lalat Banyak Berkerumun Bikin Jijik, Ini Cara Mengusir Lalat dengan 6 Bahan Alami
Setelah terlibat cekcok mulut dengan tersangka, sekitar pukul 06.00 WIB korban pergi ke Pekan Masat untuk berjualan bubuk kopi. Sementara tersangka yang juga berjualan bubuk kopi juga pergi ke Pekan Masat. Tersangka yang masih menyimpan kekesalan dengan tersangka membawa pisau dari rumah.
BACA JUGA:Pemerintah Didorong Hadir Dalam Menumbuhkan Ekonomi Masyarakat
Setibanya di Pekan Masat, tersangka melihat korban yang sedang berjualan. Kemudian emosi tersangka memuncak, lalu menghampiri korban dan langsung membacoknya secara membabi buta. Korban mengalami luka di bagian belakang kepala, luka di wajah, dan jari kelingking tangan putus.
“Berdasarkan pengakuan pelaku, alasannya melakukan penganiayaan kepada korban karena sebelumnya terlibat perselisihan. Kekesalan itulah yang membuat pelaku membacok korban dengan cukup tragis,” ujar Kanit Pidum.