5 Benih Padi Unggul Terbaru Menguntungkan Petani, Hasil Melimpah, Tahan Penyakit, Inpari 32 Kalah

Penampakan malai padi unggul dengan bulir berenas-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Benih unggul merupakan salah satu kunci utama kkesuksesan petani dalam menanam padi sawah.

Jika benih padi yang ditanam unggul, maka peluang petani mendapatkan hasil melimpah sangat terbuka.

Biasanya benih padi unggul lebih tahan terhadap hama dan penyakit serta memiliki potensi hasil melimpah.

Namun perlu diingat setiap benih padi unggul itu memiliki karakter dan keunggulan berbeda beda, sehingga petani harus juga jeli memilih benih padi unggul untuk disesuaikan dengan kondisi lahan dan iklim.

BACA JUGA:7 Cara Membuat Anakan Padi Banyak dan Produktif Semua: Tidak Cukup Dengan Pupuk Saja

Selama ini salah satu benih padi unggul yang populer dikalangan petani adalah Inpari 32, benih padi ini memang memiliki banyak sekali keunggulan sehingga tak heran banyak petani yang mengembangkan padi ini.

Namun jangan salah, belakangan ini ada 5 benih padi unggul terbaru yang sangat direkomendasikan. Bahkan benih padi unggul ini disebut sebut mengalahkan Inpari 32.

BACA JUGA:Kesalahan Fatal Penyemprotan Padi Yang Jarang Diketahui Petani, Dampaknya Bisa Gagal Panen

Ini 5 benih padi unggul yang mengalahkan Inpari 32:

1. GH02

Varietas ini merupakan generasi kedua dari padi Hercules, berasal dari Aceh, termasuk dalam kategori padi galur.

Malai panjang, produksi mencapai 12 ton/hektar.

Umur genjah, hanya 80–85 hari setelah tanam.

Jumlah anakan per rumpun: 30–40 batang.

Padi ini menjadi andalan para petani yang ingin meningkatkan hasil panen dengan masa tanam yang lebih cepat.

BACA JUGA:6 Padi Lokal Terbaik Paling Dicari Petani Indonesia, Potensi Hasil Tinggi dan Tahan Hama

2. Padi Cikawasen

Varietas dengan ciri khas malai sangat panjang hingga 40 cm dan bulir besar serta panjang.

Produktivitas tinggi: hingga 12 ton/hektar.

Umur tanam: 90–95 hari.

Adaptif di berbagai lahan (rawa & kering).

Anakan produktif: 25–35 batang/rumpun.

Tinggi tanaman: ±90 cm, batang kokoh dan tahan rebah.

Bulir per malai: 250–300 bulir.

Berat 1.000 bulir: 30 gram.

Gabah berwarna kuning cerah, malai mencapai 35 cm.

BACA JUGA:6 Padi Lokal Terbaik Paling Dicari Petani Indonesia, Potensi Hasil Tinggi dan Tahan Hama

3. Sidenok Super

Menurut YouTube Akbar Tani Indramayu, padi ini sangat direkomendasikan untuk 2025.

Cocok untuk dataran rendah dan tinggi (maks. 600 mdpl).

Malai panjang, bulir besar dan panjang.

Tahan terhadap roboh, hama, dan penyakit.

Umur: 95–100 hari, tinggi ±103 cm.

Bulir per malai: 250–300 bulir.

Anakan produktif: 23–30 batang/rumpun.

Produksi di lapangan: 8–9 ton/hektar, potensi maksimum: 11 ton/hektar.

Dikenal juga sebagai varietas Ngaos Mawar, dikembangkan oleh KSP Lakbok, Ciamis.

BACA JUGA:Hanya Dengan Biaya Rp 5 Ribu Persoalan Padi Kerdil Tuntas

4. Padi Herang 02

Varietas ini juga sangat menjanjikan.

Umur: 95–100 hari, tinggi tanaman ±100 cm.

Anakan produktif: 30–40 batang/rumpun.

Jumlah bulir per malai: hingga 400 bulir.

Gabah besar dan panjang, warna kuning cerah.

Nasi yang dihasilkan bertekstur pulen.

Potensi hasil: hingga 12 ton/hektar.

Berat 1.000 bulir: 33 gram.

Toleran terhadap kondisi ekstrem: kekeringan, genangan, serta asam-asaman.

Perawatannya cukup mudah.

BACA JUGA:Belum banyak Yang Tahu, Ini Nutrisi Alami Penyubur Padi Saat Pertumbuhan Vegetatif

5. Cibatu 06

Padi lokal yang tak kalah unggul.

Umur: 95–100 hari, tinggi tanaman hingga 120 cm.

Daun bendera tegak, batang kuat dan tahan rebah.

Gabah besar, warna kuning bersih.

Bulir per malai: 200–300 bulir.

Anakan produktif: 25–30 batang/rumpun.

Berat 1.000 bulir: 30 gram.

Potensi hasil: 9–12 ton/hektar.

Tekstur nasi: pulen sedang, rontokan sedang. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan