Warga Keluhkan BBM Kosong di SPBU, Pertamina Sampaikan Alasan Klasik

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Warga Kota Bengkulu mengeluhkan seringnya terjadi kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah SPBU di Kota Bengkulu.

Kelangkaan BBM bersubsidi di beberapa SPBU di Kota Bengkulu ini telah dirasakan warga sejak beberapa hari lalu khususnya pada pagi hari.

BACA JUGA:Kejati Bengkulu Sita Mega Mall dan PTM

Biasanya BBM kembali tersedia pada malam hari namun antrean sangat panjang. 

Salah seorang warga Betungan Kota Bengkulu, Wendri mengatakan, untuk mendapatkan BBM, ia harus antre sampai satu jam. 

"Antrean panjang sekali. Saya mulai ngantre habis magrib, satu jam kemudian baru dapat giliran," kata Wendri, Rabu (21/5). 

Kelangkaan BBM di SPBU ini sangat berdampak terhadap perekonomian dan sikologis masyarakat.

Salah seorang pengemudi ojek online (ojol), Herwan mengatakan, sulitnya mendapatkan BBM menyebabkan dia juga kesulitan untuk mengais rejeki. Ngantre BBM butuh waktu lama sementara kalau mengisi di eceran harganya lebih tinggi.

BACA JUGA:Jaksa Bengkulu Selatan Ingatkan Pemdes Transparan Kelola Dana Desa

"Kalau tidak ada minyak, bagaimana kami mau keliling cari penumpang. Kadang beli di eceran tapi harganya mahal. Tambah lagi sekarang ini di eceran juga banyak yang kosong," kata Herwan. 

Sementara itu, pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel saat dikonfirmasi terkait kelangkaan BBM di SPU hanya menyampaikan alasan klasik, yakni dampak dari pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai.

Kondisi itu berdampak langsung terhadap keterlambatan pengisian stok di Fuel Terminal (FT) Bengkulu dan mempengaruhi keandalan distribusi ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

BACA JUGA:Kunjungan Gubernur Bengkulu Ke Kaur Ditunda

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya antrean dan keterbatasan pasokan BBM yang sempat terjadi di sejumlah SPBU di wilayah Bengkulu dalam beberapa hari terakhir.