Tuntutan Driver Ojol di Bengkulu, Hapus Program Aplikator Yang Merugikan

Tuntutan Driver Ojol di Bengkulu Hapus Program Aplikator Yang Merugikan-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) di Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Bengkulu, Selasa (20/5/2025).
Para pengemudi menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu. Aksi ini dilakukan secara serentak oleh driver se-Indonesia.
Sejumlah tuntutan yang disampaikan adalah menghapuskan sistem prioritas yang mengekang, hapus sistem aceng, slot, tarif hemat yang tidak manusiawi serta pangkas komisi aplikator.
BACA JUGA:Operasi Pekat Nala 2025, Polresta Bengkulu Amankan 50 Orang
Ketua Aliansi Nasional Driver Online (Alindo) Bengkulu, Primanata mengatakan, massa menuntut tarif potongan aplikator 10 persen. Selama ini potongan biaya aplikasi yang diterapkan aplikator sebesar 25 persen.
"Kami meminta potongan tarif 10 persen. Karena maksimal tarif itu ditetapkan maksimal 20 persen," kata Primanata.
Selain itu massa khususnya R4 menuntut iklan promosi salah satu aplikator yang menggunakan armada-armada mitranya agar mendapatkan kompensasi atau royalti perbulannya.
BACA JUGA:5 Ekor Sapi di Seluma Mati Mendadak, Akibat Penyakit Ngorok
"Massa juga meminta revisi tarif penumpang yakni sistem aceng, slot, hemat, agar dihapus dan ditiadakan karena tidak manusiawi," kata Primanata.
Dalam aksi ini, perwakilan massa bertemu dengan pemerintah Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh asisten II Setda Provinsi, RA Denni.
Dalam pertemuan itu, massa meminta agar pemerintah provinsi Bengkulu menjembatani permintaan massa karena terkait tarif, Gubernur yang berhak menentukan sedangkan aplikator tidak. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan nomor 118 tahun 2018.
BACA JUGA:SK Untuk Ketua DPRD Belum Juga Turun
"Kita meminta pak Gubernur dapat mengkaji ulang atau menbuat Perda terkait iklan yang menggunakan transportasi R4 mitra aplikator. Kita juga meminta Dinas Perhubungan menjembati tuntutan rekan rekan kita," kata Primanata.
Sementara itu, asisten II Setda Provinsi Bengkulu RA Denni mengatakan, pihaknya memahami apa yang menjadi tuntutan para pengemudi ojol tersebut.