Satu Damkar Satu Kecamatan Sulit Terealisasi, Ternyata Ini Sebabnya!
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin, S.Sos-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Harapan pihak Dinas Satpol PP dan Damkar (Satpoldam) Kabupaten Bengkulu Selatan untuk mewujudkan program satu armada damkar satu kecamatan nampaknya sulit terealisasi.
Hal ini karena draf anggaran pengadaan untuk armada tersebut selalu tidak tersedia di TAPD Bengkulu Selatan.
Padahal, sejak empat tahu terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan telah menetapkan daerah ini masuk zona merah kebakaran.
Hal ini karena tingginya jumlah bencana kebakaran di Kabupaten Bengkulu Selatan dan menimbulkan dampak kerugian materiil yang sangat besar.
BACA JUGA:Ungkap Dugaan Honorer Siluman, Inspektorat Pelototi Berkas 581 Tenaga Honorer
BACA JUGA:Masih Banyak Anak di Kabupaten Kaur yang Belum Memiliki KIA
“Kami setiap tahun selalu mengusulkan pengadaan armada damkar. Tapi sampai sekarang juga belum terealisasi. Makanya, kami berani menyebutkan bahwa program satu damkar satu kecamatan ini sulit terwujud,” ujar Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin, S.Sos.
Masih kata Erwin, dirinya sempat optimis bahwa usulan bisa direalisasikan Pimpinan Daerah Bengkulu Selatan di tahun ini.
Hanya saja, hambatan baru kembali muncul. Dimana APBD Bengkulu Selatan terkena efisiensi guna mendukung PSU Pilkada dan juga program makan bergizi gratis.
BACA JUGA:Banjir Stok, Daging Ayam Potong Hanya Rp26 Ribu
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Bengkulu Selatan Anjlok, Dewan Datangi PKS
“Jujur, jika hanya mengandalkan tiga armada dengan kondisi yang kurang optimal, maka upaya pemadaman akan sulit dilakukan secara cepat saat ada insiden dalam jarak yang jauh. Kemudian yang paling disoroti saat ini juga adalah tingginya bencana kebakaran di Bengkulu Selatan. Fakta ini memang mengejutkan masyarakat dan butuh perhatian cepat. Jika tidak maka potensi kerugian semakin besar. Makanya satu damkar satu kecamatan harus direalisasikan,” ungkapnya lagi.
Erwin mengaku, pihaknya selaku OPD teknis pemadaman. Pihaknya mengaku sangat bertanggung jawab dalam setiap kejadian kebakaran.
BACA JUGA:Suplai BBM Ke Bengkulu Masih Terhambat Pendangkalan Alur Pelabuhan
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Bengkulu Selatan, Imam Masjid Meninggal Dunia
Diapun menyatakan pihaknya bukan tidak pernah merespon cepat setiap kejadian kebakaran rumah, karhutlah maupun kebakaran lain.
Hanya saja, lantaran keterbatasan jumlah fasilitas termasuk armada pemadam, maka upaya yang dilakukan hasilnya kerap dirasa kurang maksimal.
BACA JUGA:Rapat Pleno Rekapitulasi PSU Pilkada Bengkulu Selatan Digelar Kamis
BACA JUGA:Massa Tolak Pertambangan Emas Di Kabupaten Seluma
“Kalau untuk layanan pemadaman dalam kota manna dan sekitarnya. Respon dari pos ke lokasi paling lambat lima menit. Semisal ada kebakaran rumah, maka potensi rumah untuk tidak hangus sepenuhnya bisa saja diselematkan. Namun, kalau jangkauannya lebih dari itu, petugas kami juga kesulitan,” pungkasnya.
(rzn)