2 Jenis Padi Penomenal, Cocok Ditanam Tahun 2025, Dijamin Hasil Memuaskan
Penampakan malai padi zizania-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.bacakoran.co - Belakangan ini ada 2 varietas padi yang agi penomenal dan sangat direkomendasi untuk ditanam di tahun 2025.
Padi ini memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit yang cukup baik, serta produktivitas yang sangat tinggi—bisa mencapai hingga 12 ton per hektar.
Padi dimaksud adalah Padi Zizania dan Padi Sedayu.
Meskipun unggul, kedua jenis padi ini juga memiliki beberapa kekurangan. Bderikt kelebihan dan kekurangannya:
BACA JUGA:Petani Wajib tahu, Jangan Lakukan Hal Ini Saat Tanaman Padi Berbunga
1. Padi Zizania (Varietas Unggul Terbaru)
Padi Jijania adalah salah satu varietas baru yang punya potensi hasil luar biasa, bisa mencapai 12 ton per hektar.
Spesifikasinya sebagai berikut:
Umur panen: 100–105 hari setelah tanam
Tekstur nasi: Pulen
Jumlah anakan: 30–35 per rumpun
Bulir per malai: 700–800 bulir
Adaptasi lahan: Cocok di lahan irigasi maupun tadah hujan
BACA JUGA:5 Penyebab Bulir Padi Hampa Menyebabkan Petani Rugi
Ciri daun: Hijau tua, lebar, dan daun bendera sudut (menunduk), membantu mengurangi serangan burung pipit
Bentuk bulir: Besar, tapi tidak terlalu panjang
Kelemahan:
Mudah roboh saat musim penghujan karena bulir yang banyak dan besar
Solusi:
Kurangi pemakaian pupuk nitrogen
Tambah unsur fosfor dan kalium untuk memperkuat batang
Pemupukan rekomendasi:
Urea: 1 kuintal/ha
NPK: 3 kuintal/ha
Tambahan: Kalsigro, Ultradap
Daun lebar bisa mengganggu pengisian bulir → saat fase generatif, semprotkan KN3 + MKP + Silika
Jarak tanam: Gunakan Jajar Legowo 2, jarak 30x30 cm dengan legowo 50 untuk menghindari kerimbunan
BACA JUGA:5 Nutrisi Penting Untuk Mempercepat Pengisian Bulir Padi
2. Padi Sedayu (Viral & Tahan Rebah)
Varietas satu ini juga nggak kalah keren, Padi Sedayu punya produktivitas tinggi hingga 12 ton per hektar, dan dikenal tahan rebah.
Spesifikasinya:
Umur panen: 90–95 hari setelah tanam
Anakan produktif: 25–35 per rumpun
Tinggi tanaman: 90 cm
Batang: Besar dan kokoh (tahan roboh)
Bulir per malai: 250–300
Panjang malai: Hingga 35 cm
Bentuk gabah: Besar, panjang, warna kuning cerah
Berat 1000 bulir: ±30 gram
BACA JUGA:Umur Pendek, Hasil Melimpah, Padi Super Genjah Yang lagi Viral 2025
Kelemahan:
Agak rentan terhadap hawar daun bakteri (HDB) atau kresek, terutama di musim hujan
Solusi:
Kurangi nitrogen, perbanyak kalium & fosfor
Rekomendasi pupuk:
Urea: 1 kuintal/ha
Phonska: 3 kuintal/ha
Kompos: 2 ton/ha (atau kembalikan jerami musim sebelumnya)
Tambahkan Silika dan pupuk tinggi fosfor seperti Ultradap
Untuk mencegah BLB, gunakan jarak tanam 30x30 cm dengan Jajar Legowo 2
Pada fase generatif: aplikasikan Boron dan Kalium agar pengisian bulir lebih maksimal dan gabah padat. (**)