5 Penyebab Bulir Padi Hampa Menyebabkan Petani Rugi

Penyebab bulir padi hampa yang harus diketahui oleh petani agar tidak rugi-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Menanam padi hampir sama dengan menanam jenis tanaman pertanian lainnya, yakni butuh perawatan maksimal agar hasil panen melimpah.

Jika tidak mendapat perawatan maksimal, banyak persoalan yang akan dihadapi oleh petani. Salah satunya adlaah bulir padi hampa.

Bulir padi yang hampa sering menjadi masalah serius dalam budidaya padi.

Kondisi ini bisa berdampak langsung pada penurunan hasil panen yang bisa menyebabkan petani rugi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bulir padi menjadi hampa. Berikut adalah lima penyebab utamanya:

BACA JUGA:Umur Pendek, Hasil Melimpah, Padi Super Genjah Yang lagi Viral 2025

1. Serangan Virus Kerdil Hampa

Virus kerdil hampa ditularkan oleh hama wereng batang cokelat. Tanaman yang terserang virus ini akan mengalami dua kemungkinan yakni kerdil rumput atau kerdil hampa.

Untuk mengatasi hal ini, penting menjaga tanaman agar tidak terserang wereng, bahkan sejak tahap pembenihan.

2. Serangan Hama

Dua hama yang paling sering menyebabkan bulir padi hampa yakni penggerek batang yang menyerang saat fase generatif (pembungaan hingga pengisian bulir), menyebabkan batang terputus sehingga bulir gagal terisi.

Kemudian Walang sangit yang menghisap cairan susu dari bulir padi yang sedang terisi, menyebabkan bulir tidak berkembang sempurna, bahkan bisa menghitam dan rusak.

BACA JUGA:Jamur Oncom Pada Tanaman Padi, Berkah Atau Ancaman? Ini Penjelasannya

3. Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri dan Jamur

Bakteri busuk bulir menyerang bulir sehingga terlihat cokelat dan busuk, meski malai dan tulangnya masih tampak hijau.

Bakteri Xanthomonas menyerang daun bendera yang berperan penting dalam proses pengisian bulir. Bila daun rusak, proses pengisian pun terganggu.

Jamur blast (penyakit potong leher) ditandai dengan bercak cokelat di daun. Jika menyebar ke ranting malai, bisa menyebabkan malai patah dan bulir tidak terisi.

Jamur oncom (Ustilago) menyerang langsung bulir padi, menyebabkan bulir membesar tidak normal, berwarna kuning kemerahan, dan berisi spora. Dalam kasus parah, serangan ini sangat menurunkan hasil panen.

BACA JUGA:4 Jenis Padi Galur yang Paling Banyak Ditanam Petani Tahun 2025

4. Kesalahan Perawatan Saat Penyerbukan

Kesalahan umum petani adalah melakukan penyemprotan (nutrisi atau pestisida) di saat yang tidak tepat, yaitu saat tanaman padi sedang berbunga dan melakukan penyerbukan.

Jika disemprot saat sekam membuka, serbuk sari bisa rusak dan proses pembuahan gagal. Waktu yang tepat untuk penyemprotan adalah sebelum pukul 09.00 pagi atau setelah pukul 15.00 sore, saat proses penyerbukan belum atau sudah selesai.

5. Kekurangan Nutrisi

Tanaman padi membutuhkan banyak nutrisi saat proses pengisian bulir. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, bulir—terutama di bagian pangkal—tidak akan terisi dan menjadi hampa. Ini adalah penyebab umum kegagalan pengisian bulir. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan