Ribuan Masyarakat Adat Pulau Enggano Terancam Terisolir

Kapal Penyebrangan Pulau Enggano-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Akibat kapal tidak ada yang masuk ke Pulau Enggano, lebih dari 4.000 orang penduduk di pulau itu terancam terisolir.

Mereka mengeluhkan transportasi kapal tidak ada yang masuk sejak dua pekan terakhir.

BACA JUGA:Pemda Bengkulu Selatan Tunggu Keseriusan Calon Investor China

Ketua Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Enggano, Mulyadi Kauno mengatakan, akibat tidak adanya kapal yang masuk ke Pulau Enggano, kini mereka terancam terisolir. 

"Mulai dari kebutuhan bahan pokok, pasokan BBM dan pengiriman hasil panen pertanian semua sudah tersendat sekarang," katanya, Rabu (9/4). 

Imbas tidak adanya transportasi ke Pulau Enggano kini mulai berdampak kepada para ibu rumah tangga. Harga-harga bahan pokok, kini mulai melonjak naik.

BACA JUGA:Garis Pantai Bengkulu Selatan Diidentifikasi, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Tinju dan Tendang Istri, Suami di Seluma Ini Harus Berlebaran di Sel Tahanan

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Wilayah AMAN Bengkulu Fahmi Arisandi mengatakan agar ada tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk menyiasati kondisi transportasi di Pulau Enggano.

Ketersediaan kapal angkut yang minim dan belum mencukupi kebutuhan penumpan.

"Pemerintah harus pikirkan rencana mitigasi, kalau hal tersebut tidak dilakukan akan mengancam kelangsungan hidup masyarakat adat Pulau Enggano," pungkasnya. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan