Misteri Tangan Raksasa di Hutan Kalimantan, Sempat Membuat Ilmuwan Rusia Lari Tunggang-langgang

Penampakan hamparan hutan hujan kalimantan yang penuh misteri-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co - Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia. Pulau kalimantan dikenal karena keanekaragaman budaya masyarakatnya serta hutan hujan tropisnya yang menjadi hutan terbesar kedua di dunia setelah Amazon.

Dengan luas yang membentang sejauh mata memandang, banyak bagian dari hutan ini masih belum tersentuh manusia.

Dan di sanalah, berbagai kisah misteri muncul—bukan hanya dari warga lokal, tetapi juga dari orang luar negeri yang pernah menjejakkan kaki di sana.

Salah satu kisah paling menyeramkan datang dari Pulau Kadap, Kalimantan Selatan, yang berada di antara segitiga Martapura, Marabahan, dan Rantau. 

BACA JUGA:Rahasia Padi Inpari 32 Tidak Rebah Saat Ditanam Di Musim Hujan

Lokasi ini bahkan sering dijuluki sebagai “Segitiga Bermuda-nya Kalimantan”, karena banyak cerita mistis yang menyelimutinya.

Kisah mistis yang terkenal di pulau ini bermula dari kedatangan sekelompok ilmuwan Rusia yang dikirim untuk menyelesaikan sebuah proyek kerja sama antara Uni Soviet dan Indonesia yakni Proyek Jalan Kalimantan (Projakal).

Tujuannya adalah meneliti potensi Pulau Kadap, konon pernah menjadi lokasi sumur minyak peninggalan Belanda.

Begitu tiba di Kalimantan, para ilmuan ini sudah diperingatkan oleh warga lokal bahwa hutan di Pulau Kadap bukan tempat biasa.
Namun para ilmuan itu tidak percaya, mereka menganggap itu sebagai takhayul.

Seperti kebanyakan ilmuwan barat, mereka tidak percaya hal-hal mistis dan memilih tetap melanjutkan ekspedisi.

BACA JUGA:Cek Jadwal Pencairan Bansos PKH Tahap 2 Tahun 2025, Intip Daftar Lengkap dan Tanggalnya, Jangan Terlewat

Seiring tim ekspedisi menyusuri hutan, suasana semakin mencekam. Pohon-pohon besar dengan kanopi tebal menghalangi cahaya matahari, membuat suasana di dalamnya benar-benar gelap gulita—sesuai arti nama Kadap adalah “pulau dalam kegelapan”.

Untuk memastikan tidak tersesat, para ilmuwan mengikat kain penanda di batang pohon pada jalur yang mereka lewati.

Namun ketika sudah hampir mencapai bagian tengah hutan, mereka menemukan sebuah topi caping berukuran raksasa tersangkut di batang pohon besar.

Ukurannya luar biasa besar, puluhan kali lebih besar dari kepala manusia.

BACA JUGA:Nintendo Switch 2 Meluncur 5 Juni 2025, Cek Spesifikasi dan Harganya

Pemandu lokal yang ikut pun langsung lari ketakutan. Para peneliti yang awalnya skeptis pun ikut panik.

Mereka berpikir, jika topinya sebesar itu, bagaimana dengan makhluk pemiliknya? Ketakutan mereka bertambah ketika dari dalam hutan terdengar suara-suara aneh dan menyeramkan.

Para ilmuwan segera menghubungi markas menggunakan radio untuk minta dievakuasi lewat helikopter. Namun saat helikopter datang dan mencoba mendarat, pilotnya mendadak panik.

Lewat komunikasi radio, pilot mengabarkan dengan suara gemetar bahwa ia melihat sebuah tangan raksasa muncul dari tengah hutan, mencoba meraih helikopter setiap kali hendak turun.

Karena situasi makin berbahaya, helikopter hanya berani berputar-putar di udara.

BACA JUGA:TPA Padang Gilang Penuh, Dinas LHK Buang Sampah di TPA Pagar Dewa

Sementara itu, kain-kain penanda yang mereka ikat sebelumnya ditemukan berpindah tempat atau hilang, seolah ada sesuatu yang sengaja mengacaukannya.

Akhirnya, tim ekspedisi memutuskan berkemah di tepi hutan dan menunggu evakuasi hingga keesokan harinya.

Ekspedisi ini dinyatakan gagal total, dan sejak saat itu, tidak ada lagi tim Rusia yang berani kembali ke Pulau Kadap.

Helikopter yang digunakan dalam misi itu konon masih bisa dilihat di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Kisah tentang tangan raksasa tidak hanya terjadi di Pulau Kadap. Di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, masyarakat setempat juga mengenal sosok tangan misterius bernama Si Gerutu, pelindung Istana Sambaliung.

Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Sambaliung, yang dulunya kuat melawan penjajahan Belanda. 

BACA JUGA:Razia Ternak Dinilai Belum Berikan Dampak Signifikan, Satpol PP Diminta Kerja Lebih Ekstra

Konon, saat masa pendudukan Jepang, banyak bom dijatuhkan ke wilayah istana. Namun anehnya, bom-bom itu tidak pernah meledak di dalam istana. Dikatakan bahwa sebuah tangan gaib menahan dan melempar bom-bom tersebut ke tempat lain.

Bahkan, ada pilot Jepang yang mengaku melihat tangan raksasa menahan bom saat hendak dijatuhkan. Cerita ini makin diperkuat dengan kesaksian kerabat kerajaan yang bisa berkomunikasi dengan dunia gaib.

Untuk mengenang kejadian itu, dibangunlah sebuah monumen berbentuk telapak tangan raksasa di halaman Keraton. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan