5 Benih Padi Gogo Terbaik untuk Ditaman di Lahan Pegunungan, Tahan Hama, Hasil Melimpah
Penampakan padi gogo, jenis padi darat tahan hama dan hasil melimpah-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
RadarSelatan.Bacakoran.co - Tanaman padi adalah salah satu komoditas pangan yang dapat ditanam di berbagai jenis lahan, mulai dari sawah, rawa, hingga lahan kering seperti lahan pegunungan.
Untuk lahan kering di pegunungan jenis padi yang ditanam adalah gogo. Padi ini tidak membutuhkan banyak air, tahan hama dan hasil melimpah.
Padi gogo adalah jenis padi yang toleran terhadap kekeringan dan tidak memerlukan penggenangan air seperti halnya padi sawah.
BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, 5 Cara Jitu Kendalikan Hama Wereng Coklat Pada Tanaman Padi
Padi gogo banyak ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia, dan biasanya merupakan jenis padi lokal.
Penanaman padi gogo umumnya dilakukan dengan sistem tumpang sari, yaitu bercocok tanam berbagai tanaman dalam satu lahan secara bersamaan.
Sejak tahun 2008, beberapa varietas unggul padi hibrida telah dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian, dengan nama awalan INPAK yang merupakan singkatan dari Inti Padi Kering.
Dalam 5 tahun terakhir, telah dilepas lima varietas unggul padi gogo, dan berikut adalah 5 benih padi gogo terbaik yang bisa ditanam di lahan pegunungan, beserta keunggulannya:
BACA JUGA:Solusi Benih Padi Di Lahan Rawa Berkarat, Varietas Padi Thailand Jumbo Paling Joss, AGT Kalah Jauh
1. INPAK 4
Padi ini memiliki potensi hasil gabah kering giling sebesar 6,1 ton per hektar, dengan rata-rata hasil di lahan kering mencapai 4,1 ton per hektar, dan dapat dipanen setelah 124 hari.
INPAK 4 memiliki tekstur nasi yang bulat, ketahanan yang baik terhadap berbagai ras penyakit blast, serta toleransi terhadap keracunan aluminium.
Ini sangat cocok ditanam di lahan kering subur maupun di lahan kering masam.
BACA JUGA:Karakteristik dan Keistimewaan padi Zizania Yang Jarang Diketahui Petani
2. INPAK 5
Varietas ini menghasilkan gabah kering giling hingga 6,2 ton per hektar, dengan rata-rata hasil 4 ton per hektar pada umur 118 hari setelah tanam.
Berasnya memiliki kadar amilosa sebesar 18%, dan tekstur nasinya sangat pulen. INPAK 5 juga tahan terhadap berbagai ras penyakit blast, toleran terhadap kekeringan, serta agak toleran terhadap keracunan aluminium.
Cocok untuk lahan kering subur maupun lahan kering bonsai merah kuning.
BACA JUGA:5 Varietas Padi Nasi Pulen, Wangi, Bulir Lebat, dan Tahan Roboh
3. INPAK 6
Merupakan hasil introduksi dari IRRI (International Rice Research Institute) di Filipina, dengan rata-rata hasil sebesar 3,9 ton per hektar.
Padi ini memiliki tekstur nasi yang kuat dan dapat dipanen pada umur 113 hari setelah tanam.
INPAK 6 tahan terhadap berbagai ras penyakit blast dan agak toleran terhadap keracunan aluminium, menjadikannya pilihan yang baik untuk lahan kering masam.
BACA JUGA:Petani Bengkulu Selatan Diajari Menanam Padi Gogo
4. INPAK 7 (Beras Merah)
INPAK 7 adalah satu-satunya varietas padi gogo beras merah yang dilepas pada tahun 2011. Padi ini memiliki rata-rata hasil 4,6 ton per hektar, dengan potensi hasil mencapai 7,4 ton per hektar di lahan kering.
Dapat dipanen pada umur 111 hari setelah tanam, dengan kadar amilosa sebesar 20,3%. INPAK 7 tahan terhadap penyakit blast, meski agak rentan terhadap keracunan aluminium, sehingga lebih baik ditanam di lahan yang tidak bermasalah dengan keracunan aluminium.
5. INPAK 8
Dilepas pada tahun 2011, INPAK 8 merupakan hasil persilangan antara varietas padi gogo cerata dengan Galur TB 177.
Padi ini memiliki potensi hasil hingga 8,1 ton per hektar, dengan rata-rata hasil sebesar 5,2 ton per hektar, dan dapat dipanen pada umur 119 hari setelah tanam.
Rasanya enak, tekstur nasinya kuat, dan padi ini tahan terhadap berbagai ras penyakit blast.
INPAK 8 juga toleran terhadap kekeringan dan agak toleran terhadap keracunan aluminium, cocok ditanam di lahan kering datar rendah hingga dataran menengah. (**)