Peluang Usaha Integritas Sapi Sawit, Tak Perlu Modal Pakan, Sapi Lebih Sehat, DIjamin Untung
Kombinasi usaha kebun sawit dan peterakan sapi bali-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co - Indonesia dikenal sebagai negara dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Dunia. Sebagian besar perkebunan kelapa sawit milik perusahaan, tetapi tidak sedikit pula kebun rakyat.
Kondisi ini tentu menciptakan peluang bagi pemilik kebun kelapa sawit untuk membuka usaha baru yang menguntungkan.
Peluang usaha itu adalah integritas antara perkebunan kelapa sawit dan peternakan sapi bali.
Usaha ini akan memberikan keuntungan besar kepada petani, karena integritas ini akan menciptakan simbiosis mutualisme antara kelapa sawit dan sapi.
BACA JUGA:Program Replanting Sawit di Provinsi Bengkulu Sasar 6.450 Hektare Lahan
Sapi akan mendapatkan habitat yang nyaman untuk berkembang biak di lahan perkebunan kelapa sawit. Selain tempatnya nyaman, ketersediaan pakan terpenuhi.
Rumput liar yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit akan menjadi stok pakan bagi ternak sapi. Begitu juga dengan pelepah kelapa sawit yang dipotong saat panen, merupakan pakan segar alami bagi sapi bali.
Sementara kotoran dan air kencing sapi akan menjadi pupuk bagi kelapa sawit.
Jika memiliki lahan perkebunan kelapa sawit yang luas, tidak sulit untuk memulai usaha ini.
BACA JUGA:Program Ketahanan, Polres Tanam 10 Hektar Jagung Lahan Eks Replanting Sawit
Petani cukuup membeli sapi bali, kemudian dilepas di areal perkebunan. Agar sapi aman, sebaiknya kebun diberi pagar keliling agar sapi tidak bisa pergi jauh, kemudian sediakan sangkar untuk mengandangkan sapi pada malam hari.
Setiap satu hektar lahan perkebunan kelapa sawit bisa ditempati 5 hingga 10 ekor sapi bali, namun pemilik harus menyiapkan pakan tambahan.
Jika tidak ingin menyediakan pakan tambahan, satu hektar kebun sawit bisa ditempati 4 ekor sapi.
Untuk mencari pakan tambahan, petani tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya pakan tinggi. Cukup membeli solid di pabrik pengolahan kelapa sawit.
BACA JUGA:Sawit dan Kopi Kalah, Ini Tanaman Perkebunan Modal Kecil, Bisa Hasilkan Puluhan Juta Per Minggu
Biasanya setap pabrik pengolahan kelapa sawit akan memberikan kemudahan kepada petani yang ingin mengambil solid. Bahkan ada beberapa pabrik yang memberikan secara gratis.
Sisa solid yang tidak habis dimakan oleh sapi juga bisa menjadi pupuk alami tanaman kelapa sawit.
Sapi bali memiliki tenggang masa perkembangan relatif lebih cepat, biasanya indukan sapi akan beranak setiap 8 bulan sekali.
Sapi bali jantan umur dua tahun sudah bisa dijual untuk dijadikan hewan kurban.
Sudah bisa dibayangkan jika petani memiliki lahan kebun kelapa sawit seluas 10 hektar, maka sudah bisa mengangon sapi sebanyak 50 ekor.
BACA JUGA:Pengelolaan Sawit Harus Dikawal Bersama! Apkasindo Dukung Kebijakan Prabowo!
Jika setiap musim hari raya Idul Adha petani bisa menjual 10 ekor sapi bali jantan, maka pendapatan secara keseluruhan dari menjual sapi bisa diprediksi kisaran Rp 120 juta setiap tahun.
Artunya petani bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 10 juta dari ternak sapi setiap bulannya. Sementara kebun kelapa sawit setiap bulannya bisa panen sebanyak dua kali.
Dengan menerapkan kombinasi usaha ini, petani sawit bisa mendapatkan hasil mingguan, bulanan dan tahunan.
Dengan sistem peternakan seperti ini, sapi yang dihasilkan lebih berkualitas. Karena setiap hari sapi diliarkan untuk mencari pakan, fisiknya akan lebih kuat.
BACA JUGA:3 Rahasia Perawatan Kebun Sawit, Tanpa Trek, Berbuah Lebat Sepanjang Tahun
Kemudian sapi sapi ini juga terhindar dari penyakit menular karena terisolasi dari kawanan sapi lainnya.
Hanya saja, sapi dengan teknik peternakan semi liar ini pertumbuhannya tidak secepat sapi yang dikandangkan. Namun petani tetap untung, karena tidak dibebani biaya pembelian pakan. (**)