Pendangkalan Alur Pulau Baai Hambat Pendistribusian BBM

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke Provinsi Bengkulu terganggu.  Pendangkalan alur masuk Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu.

Kondisi ini membuat pasokan BBM ke Bengkulu kerap di suplai melalui jalur darat melalui Lubuk Linggau dan Sumatera Barat. 

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Jauhi Bibir Pantai dan DAS!

Fuel Terminal Manager Pulau Baai Pertamina Bengkulu, Erik Imam Kasmianto mengatakan, suplai BBM lewat jalur darat ini membutuhkan waktu yang cukup panjang hingga sampai ke Bengkulu. 

"Kasus ini sebenarnya sudah lama. Kolam pulau Baai ini dari tahun 2020 sudah terjadi abrasi dan menyebabkan sering kali terjadinya pendangkalan," kata Erik. 

Erik mengatakan, pada bulan Januari 2024 kapal yang berlayar bisa memuat sekitar 6 ribu ton BBM, namun pada Desember 2024 turun menjadi 3.500 ton.

BACA JUGA:Mantan DPRD Seluma Gelar Balapan Motor Ojek Sawit, Siapkan Hadiah Rp 2 Juta

Akibat pendangkalan itu juga kerap kali kapal yang hendak masuk ke dalam kolam pelabuhan dan harus menunggu hingga air pasang. Hal itu sangat mempengaruhi suplai BBM ke daerah ini. 

"Namun apapun yang terjadi kami harus menyediakan energi dan kami melewati jalan darat kalau memang ada masalah. Hal itu sangat menghambat sekali," kata Erik. 

Terkait natal dan tahun baru, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM untuk masyarakat Bengkulu mencukupi.

BACA JUGA:Berwisata ke Pantai Saat Libur Nataru, Perhatikan Tips Ini Agar Liburan Tetap Aman

Di Bengkulu terdapat 11 SPBU yang menjadi perhatian khusus dan berada di titik jalur wisata. Untuk di Kota Bengkulu, jalur wisata terjadi di kawasan Pantai Panjang dan di Kabupaten Rejang Lebong. 

"Ini kerap terjadi pertukaran, orang Curup lari ke Pantai dan orang Pantai naik ke Curup. Jadi titik SPBU dan lembaga penyalurnya kita ketatkan ke situ," kata Erik. 

Dalam kesempatan ini, Erik juga meminta perhatian dari instansi terkait di mana di laur Liku Sembilan Kabupaten Kepahiang sering terjadi insiden pohon tumbang.