Tanaman Ajaib, Dari Gulma Pengganggu Menjelma Menjadi Pupuk Organik, Bahan Bakar, dan Sumber Listrik

Eceng Gondok tumbuhan yang bisa menghasilkan biogas dan pupuk-istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - Eceng gondok, yang biasanya dianggap gulma pengganggu, ternyata memiliki potensi luar biasa jika dimanfaatkan dengan baik.

Hal ini sudah dibuktikan oleh kelompok tani Ngudi Mas Ngudi Lestari memanfaatkan eceng gondok untuk berbagai keperluan, seperti biogas, pupuk kompos, dan bahkan sumber listrik.

Anggota kelompok tani ini mengambil bahan eceng godok di Waduk Cengklik, Boyolali.

BACA JUGA:Keunggulan Padi Gandaria 08, Bulir Jumbo, Usia Penen Singkat

Aktivitas ini menunjukkan bagaimana gulma yang biasa menghalangi aliran air dan mengganggu irigasi, dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat.

Proses dimulai dengan panen eceng gondok dari waduk, setelah dipanen, eceng gondok diproses lebih lanjut.

Akar-akar yang tidak digunakan untuk biogas diolah menjadi pupuk kompos,
sementara bagian lainnya dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.

BACA JUGA:Padi UA-12 Sigupai, Padi Dengan Bulir Berbobot, Idaman Petani

Untuk membuat biogas ini diawali dengan menyiapkan eceng gondok, kemudian cacah menjadi seukuran 2–4 cm.

Masukkan cacahan tersebut ke wadah/bak penampungan dan tambahkan air sebanyak 120 liter atau perbandingan jumlah antara tumbuhan dan air yang dapat Anda gunakan 1:3.

Masukkan bahan campuran tersebut ke digester hingga penuh melalui lubang pemasukan.

Diamkan selama 30–45 hari agar terbentuk gas yang diinginkan. Selama proses pembuatan, campuran semua bahan harus diaduk setiap lima hari sekali melalui lubang pemasukan atau pengeluaran.

BACA JUGA:Padi Srikandi, Hasil Panen Melimpah, Cocok Ditanam Pada Musim Hujan

Setelah 30–45 hari, gas sudah terbentuk. Untuk mengetahui keberadaan gas, buka keran yang menghubungkan gas dengan kompor, lalu nyalakan.

Bila kompor menyala, berarti biogas sudah bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.

Agar produksi gas dapat berlangsung setiap hari, dapat menambahkan 2 kg eceng gondok dan 6 liter air setiap hari.

Hasil biogas ini kemudian digunakan untuk penerangan jalan dan bahkan untuk menyalakan genset yang menyediakan listrik.

BACA JUGA:5 Padi Unggul Ini Disebut Bisa Menggeser Kejayan Inpari 32, Hasil Panen Lebih Banyak, Ini Daftarnya

Untuk mengolah bagian eceng gondok menjadi pupuk organik melibatkan pencampuran eceng gondok dengan molase dan bahan lainnya, kemudian difermentasi selama beberapa minggu sebelum siap digunakan.

Oleh anggota kelompok Tani Ngudi Mas Ngudi Lestari Biogas yang dihasilkan tidak hanya digunakan untuk penerangan, tetapi juga dapat digunakan untuk memasak.

Bahkan, 19 rumah tangga anggota kelompok tani Ngudi Mas Ngudi telah mencoba menggunakan kompor yang menggunakan biogas sebagai bahan bakar alternatif.

BACA JUGA:Padi Unggul Baru Asal Aceh Yang Baru Diluncurkan, Varietas AI 99, Bulir Banyak dan Hasil Melimpah

Proses ini mengurangi ketergantungan pada gas elpiji dan memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, hasil pertanian yang menggunakan pupuk organik dari eceng gondok juga menunjukkan hasil yang luar biasa.

Tanaman seperti timun dan cabai yang dipupuk dengan bahan organik ini tumbuh lebih subur dan lebih tahan lama dibandingkan dengan yang menggunakan pupuk kimia.

BACA JUGA:Waspada El Nino, Masa Tanam Harus Dipercepat

Inovasi yang dilakukan oleh kelompok Ngudi Mas Ngudi Lestari ini membuktikan bahwa eceng gondok, yang sebelumnya dianggap sebagai masalah, dapat menjadi sumber daya yang bermanfaat.

Dengan mengolahnya menjadi biogas, pupuk kompos, dan energi, mereka tidak hanya melestarikan alam, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan