Angka Kemiskinan Tinggi, Validasi Data Harus Serius

Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni, M.Si-Ist-radarselatan.bacakoran.co

KOTA MANNA - Program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah ternyata masih banyak yang belum tepat sasaran. Penyebabnya ketidak valitan data. Sehingga tahun 2024 semua OPD diminta fokus menyusun data penduduk sesuai kreteria.

BACA JUGA:Pendaftaran KPPS Ditutup 20 Desember, KPU BS Warning PPS

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkulu Selatan, Sukarni, M.Si mengatakan, angka kemiskinan di Bengkulu Selatan mencapai 17 persen. Angka ini terbilang tinggi, sehingga membutuhkan langkah serius untuk menurunkannya. Sekda meminta seluruh OPD belajar ke daerah lain yang sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan. Salah satunya daerah Banyuwangi. 

BACA JUGA:Asrama Ponpes Alquraniyah Ludes Terbakar, Penyebabnya...

"Belajar mengentaskan kemiskinan bisa ke daerah Kabupaten Banyuwangi. Disana semua data tertata dengan baik. Mulai dari jumlah jumlah anak terlantar, orang lanjut usia, disabilitas, masyarakat miskin. Sehingga penanganan bisa fokus," jelas Sukarni.

BACA JUGA:Hasil Tes PPPK Masih Digodok, Pengumuman Molor

Sukarni mengatakan, tidak ada alasan bagi OPD yang membidangi tidak mampu menuntaskan validasi data kemiskinan. Apalagi jumlah masyarakat miskin di Bengkulu Selatan diperkirakan hanya 30 ribu orang, sehingga tidak terlalu sulit untuk memvalidasi datanya. 

BACA JUGA:Dugaan Kampanye Hitam Marak, Bawaslu Bebelum Bertindak

"Jika data lengkap mudah-mudahan persoalan kemiskinan di Bengkulu Selatan bisa diselesaikan. Maka dari itu, OPD harus mampu menyamakan data secara tegas. Nanti dalam validasi data masih ada ketidak cocokan berikan saksi tegas, mulai dari Camat, lurah, kepala desa. Sehingga kedepannya kesesuaian data tentang nama dan alamat (by name and by address) sangat diperlukan untuk penyerahan bantuan sosial,” kata Sukarni. (one)

Tag
Share