Polres Bengkulu Selatan Bongkar TPPO Berkedok Prostitusi Rumahan

Reporter: Gio |

Editor: Suswadi AK |

Senin , 02 Dec 2024 - 19:27

RILIS: Polisi merilis keberhasilan pengungkapan kasus TPPO yang berkedok prostitusi rumahan-Gio-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co - PASAR MANNA, Polres Bengkulu Selatan berhasil membongkar tindak pidana perdagangan orang (TPPO) berkedok prostitusi rumahan.

Seorang wanita paruh baya berinisial Mi (52), warga Jalan Lettu Ubadi Kelurahan Ketapang Besar Kecamatan Pasar Manna Bengkulu Selatan ditangkap karena menjual seorang wanita yang masih di bawah umur kepada lelaki hidung belang.

Untuk mengelabui aparat dan warga sekitar, Mi menjadikan rumah tempat tinggalnya sebagai tempat “eksekusi”.

Mi menyamarkan kedatangan orang ke rumahnya hanya sekedar untuk bertamu. Padahal tamu yang datang ke rumahnya bertujuan untuk memuaskan nafsu birahi dengan pekerja seks komersial yang disediakan olehnya.

Aksi Mi membuka prostitusi rumahan ini memang sudah lama dicurigai dan dikeluhkan warga sekitar. Namun warga tidak berani melakukan tindakan tegas karena khawatir salah langkah.

Namun pada Selasa, 5 November 2024 lalu, Sat Reskrim Polres Bengkulu Selatan yang turun melakukan penyelidikan.

Ternyata kecurigaan warga kepada Mi memang benar. Polisi melakukan penggerebekan di rumah Mi sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat itu didapati seorang pria sedang menggunakan jasa seorang perempuan di dalam rumah Mi. Perempuan yang dipekerjakan Mi sebagai PSK bahkan masih anak di bawah umur.

Mengetahui kehadiran aparat, lelaki hidung belang yang sedang wik-wik di dalam kamar rumah Mi kaget. Mereka hanya pasrah saat diperiksa polisi, kemudian langsung digeladang ke Mapolres Bengkulu Selatan.

Dari penggerebekan prostitusi rumahan itu, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp200 ribu, satu lembar baju dres warna biru,

polres bengkulu selatan bongkar tppo berkedok prostitusi rumahan                            radarselatan.bacakoran.co - pasar manna, polres bengkulu selatan berhasil membongkar tindak pidana perdagangan orang (tppo) berkedok prostitusi rumahan.
seorang wanita paruh baya berinisial mi (52), warga jalan lettu ubadi kelurahan ketapang besar kecamatan pasar manna bengkulu selatan ditangkap karena menjual seorang wanita yang masih di bawah umur kepada lelaki hidung belang.
baca juga:hujan seharian, belasan unit rumah terendam banjir
untuk mengelabui aparat dan warga sekitar, mi menjadikan rumah tempat tinggalnya sebagai tempat “eksekusi”.
mi menyamarkan kedatangan orang ke rumahnya hanya sekedar untuk bertamu. padahal tamu yang datang ke rumahnya bertujuan untuk memuaskan nafsu birahi dengan pekerja seks komersial yang disediakan olehnya.
baca juga:rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara digelar di aula kpu seluma
aksi mi membuka prostitusi rumahan ini memang sudah lama dicurigai dan dikeluhkan warga sekitar. namun warga tidak berani melakukan tindakan tegas karena khawatir salah langkah.
namun pada selasa, 5 november 2024 lalu, sat reskrim polres bengkulu selatan yang turun melakukan penyelidikan.
baca juga:rapat pleno ppk tuntas, gusnan-ii sumirat unggul di 6 kecamatan
ternyata kecurigaan warga kepada mi memang benar. polisi melakukan penggerebekan di rumah mi sekitar pukul 23.00 wib.
saat itu didapati seorang pria sedang menggunakan jasa seorang perempuan di dalam rumah mi. perempuan yang dipekerjakan mi sebagai psk bahkan masih anak di bawah umur.
baca juga:berniat menyalip, vario hantam etios valco
mengetahui kehadiran aparat, lelaki hidung belang yang sedang wik-wik di dalam kamar rumah mi kaget. mereka hanya pasrah saat diperiksa polisi, kemudian langsung digeladang ke mapolres bengkulu selatan.
dari penggerebekan prostitusi rumahan itu, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai rp200 ribu, satu lembar baju dres warna biru,
baca juga:belum dipanggil dewan, disdikbud seluma digeruduk pgri
satu lembar pakaian dalam warna hitam, satu lembar celana putih biru, dua buah bantal, satu lembar sperai warna merah, dan dua unit hp.
setelah menjalani pemeriksaan, penyidik menetapkan mi sebagai tersangka kasus tppo. sedangkan wanita psk dan pelanggannya menjadi saksi dalam perkara tersebut.
baca juga:konsorsium bentang seblat desak menhut cabut izin pt api
kepada polisi, mi mengaku sudah cukup lama menjalankan aksi tersebut. usaha prostitusi rumahan yang dilakoninya itu atas sepengetahuan sang suami. suaminya tidak melarang hal tersebut, bahkan ikut menikmati uang hasil dari usaha itu.
“tersangka mi ini mematok harga rp300 ribu untuk sekali kencan kepada tamu yang hadir. dari rp300 ribu itu, tersangka mendapat bagian rp100 ribu,
baca juga:diguyur hujan deras, rumah warga terendam, ketinggian air 1,5 meter
sedangkan rp200 ribu untuk wanita psk yang dipekerjakannya itu,” ujar wakapolres bengkulu selatan, akbp florentus situngkir, sik melalui wakapolres, kompol rahmad hadi fitrianto, sh, sik  dalam konfrensi pers, senin, 2 desember 2024.
terkait apakah ada korban lain dalam perkara tppo ini, wakapolres menyebut penyidik masih melakukan pendalaman.
baca juga:penerimaan dana desa di kaur turun rp 1,6 miliar
sebab ada kemungkinan wanita lain yang dijual oleh mi untuk dijadikan sebagai pemuas lelaki hidung belang. (yoh)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Selatan 3 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan