Jangan Keliru, Kenali Perbedaan Demam Tifoid dan Tifus
Kebanyakan orang mengira kedua penyakit tersebut merupakan satu jenis penyakit yang sama. Meskipun sama-sama penyakit yang serius, keduanya memiliki penyebab yang berbeda. -istimewa-halodoc
RadarSelatan.bacakoran.co - Kamu mungkin familiar dengan nama penyakit tifoid (yang juga dikenal tipes) dan tifus. Kebanyakan orang mengira kedua penyakit tersebut merupakan satu jenis penyakit yang sama. Meskipun sama-sama penyakit yang serius, keduanya memiliki penyebab yang berbeda.
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri salmonella typhi, yang ditularkan melalui makanan. Sedangkan demam tifus disebabkan oleh bakteri rickettsia, yang ditularkan ke manusia melalui arthropoda seperti kutu atau tungau.
BACA JUGA:Sering Marah-Marah Tanpa Sebab? Waspada Gangguan BPD
BACA JUGA:7 Kondisi Kesehatan yang Bisa Sebabkan Badan Lemas
Penyebab dan Gejala Demam Tifus
Demam tifus disebabkan oleh bakteri rickettsia atau orientia, yang ditularkan oleh tungau atau kutu yang terinfeksi. Penyakit ini biasanya terjadi di tempat-tempat dengan sanitasi buruk atau ditularkan oleh hewan yang terinfeksi.
Serangga dan parasit juga dapat menyebarkan bakteri tifus saat mereka menggigit tubuhmu dan meninggalkan kotoran yang mengandung bakteri di kulit.
BACA JUGA:Ketahui Gejala Masuk Angin pada Anak yang Perlu Diwaspadai
BACA JUGA:2 Fakta Daun Sirsak untuk Kanker yang Perlu Diketahui
Ada tiga jenis utama tifus, masing-masing disebabkan oleh bakteri yang berbeda:
* Murine tifus, ditularkan oleh kutu ke manusia jika kutu tersebut menggigit hewan yang terinfeksi, terutama tikus.
* Epidemi tifus, varietas langka yang disebabkan oleh kutu tubuh yang terinfeksi. Salah satu jenis epidemik dapat disebarkan oleh tupai terbang yang terinfeksi, tapi itu jarang terjadi.
* Scrub tifus, disebabkan oleh tungau atau kutu yang terinfeksi.
BACA JUGA:Pastikan Tak Ada Lagi APK Tertinggal, Bawaslu Bengkulu Selatan Sisir Setiap Gang
BACA JUGA:Ditetapkan Tersangka, 2 Pejabat dan Seorang Ajudan di Provinsi Bengkulu Ditahan KPK 20 Hari
Ketika jenis tifus diatas dapat diobati dengan antibiotik. Namun mereka dapat menyebabkan penyakit atau komplikasi serius jika tidak ditangani segera. Maka itu penting untuk segera mendapatkan perawatan jika merasa terpapar.
Tubuh akan terasa sakit sekitar 10 hari hingga dua minggu setelah bakteri tifus masuk ke tubuh. Kamu mungkin akan mengalami gejala berikut:
* Panas dingin
* Demam
* Sakit kepala
* Nyeri otot, seperti saat flu.
* Ruam di kulit setelah gejala lain muncul.
BACA JUGA:IDI Bengkulu Selatan Berhasil Gelar Turnamen Olahraga HKN ke-60
BACA JUGA:KPU Pastikan Tahapan Pilkada Bengkulu Sesuai Jadwal
Selain itu, gejala pada setiap jenis tifus juga berbeda. Pada tifus murine, gejalanya dapat berupa:
* Batuk
* Tidak selera makan
* Mual
* Sakit perut
* Muntah
Sedangkan gejala tifus epidemik dapat berupa:
Kebingungan
* Batuk
* Nafas sesak
Sementara itu, pada tifus scrub terdapat tambahan gejala berupa:
* Keropeng gelap di area tempat tungau menggigit.
* Pembengkakan kelenjar getah bening.
Penyebab dan Gejala Demam Tifoid
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri tersebut hidup di usus sehingga menyebabkan penyakit tifoid. Setelah itu, kotoran orang yang terinfeksi juga dapat mencemari makanan dan air dan menularkannya pada orang lain.
Kondisi ini dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri. Seseorang bisa terinfeksi jika menyentuh makanan atau minuman tanpa mencuci tangan. Selain itu, bisa juga karena air limbah yang mengandung kotoran masuk ke air minum atau makanan yang kamu konsumsi.