Hujan Tiba, Petani di Kaur Kembali Diminta Garap Sawah

Kepala Dispertan Kaur Kastilon Sirad, S.Sos, M.Si-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

RadarSelatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Dinas Pertanian Kaur, mengimbau para petani khususnya petani padi, untuk mulai memanfaatkan momentum hujan yang mulai mengguyur Kaur untuk menggarap sawah. Pasalnya hasil pemantauan masih banyak petani yang belum menggarap sawahnya. Minimal para petani mulai menebar benih sehingga dapat secepatnya melakukan penanaman.

BACA JUGA:Yayasan Affan Al-Quraniyah Mantap Jalankan Ekstrakulikuler Tilawah Untuk Pendakwah Cilik

BACA JUGA:IDI Gelar Turnamen Tenis dan Bulu Tangkis, Hadiah Jutaan Rupiah

Hal ini juga untuk mengantisipasi agar para petani tidak lagi mengalami gagal panen seperti apa yang terjadi di tahun 2023, akibat fenomena El Nino dari bulan Agustus hingga Desember.  Hampir seluruh petani padi di Kabupaten Kaur gagal panen.
"Sawah yang sebelumnya terjadi kekeringan beberapa Minggu lalu sudah mulai digenangi air, jadi sudah saatnya mulai menebar benih," ujar Kepala Dinas Pertanian Kaur Kastilon Sirat S.Sos, kepada Rasel Kamis 21 November 2024.

BACA JUGA:Perubahan Cuaca, Ternak Rentan Terserang Dua Penyakit Ini

BACA JUGA:H-5 Pencoblosan Isu Politik Uang Menguat, Suara Pemilih Dihargai Segini

Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada kelompok tani dan penyuluh di lapangan untuk memberikan imbauan agar para petani segera melakukan tanam padi secepatnya. Sebab bila para petani di Kaur gagal panen, maka tidak menutup kemungkinan harga beras kembali akan melambung tinggi seperti yang terjadi di tahun 2023 yang lalu.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Mobil Box Mie Instan Hantam Rumah, Sopir Entah Kemana?

BACA JUGA: Jamur Ganoderma: Penyakit Mematikan Kelapa Sawit, Ini Cara Mengendalikan dan Membasminya

"Kebutuhan beras untuk Kabupaten Kaur sudah cukup banyak, sebagian dipenuhi dari hasil panen para petani. Sehingga kalau gagal panen maka otomatis harga beras akan melambung tinggi," katanya.
Menurutnya Kaur memiliki luas persawahan sekitar 6.000 hektar. Rata-rata sawah tersebut adalah sawah tadah hujan, yang sangat mengandalkan sumber pengairan dari curah hujan.  Sehingga saat ini waktu yang tepat mulai menggarap sawah.

BACA JUGA:Pantai Kilang Mandiri, Destinasi Wisata Favorit di Balikpapan

BACA JUGA:14 Jenis Padi Ungul Dengan Produksi Tinggi, Benihnya Selalu Diburu Petani

"Belum lama ini petani sudah panen. Hasilnya cukup memuaskan, meskipun ada beberapa daerah persawahan yang terkena wabah wareng. Sementara untuk penanaman musim kedua ini, petani sebelumnya sudah diimbau untuk menanam padi lebih awal mengantisipasi fenomena El Nino diawal tahun," tuturnya.

(jul)

Tag
Share