Bengkulu Gencarkan Pencegahan Penyakit Sapi Ngorok

Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, Muhammad Syarkawi-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co

radarselatan.bacakoran.co, BENGKULU - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu terus mengintensifkan langkah pengendalian dan pencegahan terhadap penyakit sapi ngorok atau septicaemia epizootica (SE).

Penyakit sapi ngorok tersebut berawal ditemukan di dua kabupaten di Provinsi Bengkulu, yakni Bengkulu Selatan dan Kaur. Namun saat ini sudah ditemukan di Kepahiang dan Bengkulu Tengah.

BACA JUGA:Plt Gubernur Ajak Pemuda Berlomba Tingkatkan Prestasi

Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, Muhammad Syarkawi mengatakan, pihaknya telah menerima 3.000 dosis vaksin sapi ngorok yang telah didistribusikan ke kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur.

BACA JUGA:Warga Desa Lubuk Trentang Minta Jembatan Diperbaiki

"Vaskinasi sebagai salah satu cara dalam mengendalikan penyebaran penyakit sapi ngorok," kata Syarkawi, Senin (28/10).

Syarkawi mengatakan, ditemukannya kasus sapi ngorok di kabupaten lain seperti Bengkulu Tengah dikhawatirkan menjadi cikal bakal penyebaran penyakit api ngorok yang lebih luas lagi.

BACA JUGA:KPU Terima LPSDK Dana Kampanye Paslon

Untuk itu, selain vaksinasi, pengawasan lalu lintas hewan serta produk hewan di tingkat daerah juga terus dilakukan. Pembatasan lalu lintas hewan ternak ini dilakukan sejak adanya kasus Penyakit mulut dan Kuku (PMK) beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Tunjangan Non Sertifikasi Guru Mulai Diproses

"Setiap melintas ke wilayah perbatasan harus mengisi aplikasi lalu lintas ternak yang terintegrasi, ada persyaratan yang harus diisi sebelum ternak masuk," kata Syarkawi. (cia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan