PINO RAYA - Kasus pencurian hewan ternak (curnak) di Kecamatan Pino Raya BS meningkat tajam akhir-akhir ini. Bahkan kurun dua bulan terakhir sudah lima tempat kejadian perkara (TKP) curnak sapi.
Mirisnya, dari lima TKP tersebut semua curnak berhasil dibawa kawanan maling dengan hanya menyisakan bagian jeroan di lokasi. Atas kejadian tersebut, Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, SH, S.IK, M.H melalui Kapolsek Pino Raya Iptu Agus Apriwinata, MH disampaikan Plh. Kapolsek Ipda Slamet Raharjo, SH meminta seluruh Pemerintah Desa (Pemdes) dan warda se-Kecamatan Pino Raya bekerja sama.
Slamet menegaskan warga harus memperketat ronda malam dan memasang alat pengaman di tiap-tiap penjuru desa. Dengan demikian, ketika diketahui ada aksi curnak, masyarakat bersama aparat kepolisian bisa saling membantu menangkap pelaku.
“Tindakan pelaku curnak ini tidak bisa ditoleransi. Kawanan maling ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Solusi terbaik saat ini masyarakat harus bekerjasama dan perketat ronda malam,” ujarnya.
Lanjut Slamet, aksi yang dilakukan kawanan curnak telah tertata dan rapi. Bahkan, curnak beraksi di lokasi yang memang sering dilewati hewan ternak.Terbukti dari lima TKP pencurian, jeroan yang tersisa tidak jauh dari jalan lintas dan memang tempat tidur ternak.
“Mereka ini kemungkinan mengintai terlebih dahulu pada siang hari, setelah itu ada tim eksekusi yang datang. Tidak menutup kemungkinan juga para pelaku ini bekerjasama dengan komplotan lain,” katanya.
Sementara untuk kasus curnak yang terjadi, Slamet menyebut pihaknya terus melakukan penyelidikan terduga pelaku. Untuk saat ini terduga belum bisa dideteksi, sebab pergerakan kawanan maling sangat lincah dan umumnya beraksi di tempat sepi.
“Makanya kami harap laporan masyarakat cepat masuk ketika ada gelagat orang mencurigakan. Mudah-mudahan saja kasus ini segera terungkap,” pungkasnya. (rzn)