radarselatan.bacakoran.co - Daging merupakan bahan makanan yang lezat dan banyak dijual di pasaran.
Namun tidak sedikit pula daging yang dijual di pasaran sudah tidak segar lantaran sudah terlalu lama disimpan atau cara pengawetannya yang kurang bagus.
Tidak sedikit pula para pedagang yang berlaku curang untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara memperlakukan daging yang sudah tidak segar menjadi terlihat segar untuk mengelabui pembeli.
BACA JUGA:5 Tips Mengelola Modal Usaha dari Pinjaman Agar Bisnis Maju dan Berkembang
Tidak sedikit ibu ibu yang ingin membeli daging untuk dimasak di rumah tertipu dengan membeli daging yang terlihat bagus padahal kualitasnya buruk.
Agar tidak tertipu, berikut cara memilih daging yang bagus dan masih segar:
1. Warna dan Tekstur:
Warna: langkah awal perhatikan warna daging. Daging yang masih segar biasanya berwarna merah cerah, sedangkan daging.
Daging yang sudah tidak segar lagi biasanya berwarna pucat, coklat dan kehijau hijauan.
Namun harus diperhatikan, tidak sedikit pedagang mengoleskan darah pada irisan daging agar terlihat segar.
Biasanya daging yang dioles darah ini merahnya hanya terdapat pada bagian luar saja.
Tekstur: Tekstur daging yang segar terasa kenyal dan elastis. Jika Anda menekan daging dengan jari, lekukannya akan cepat kembali ke bentuk semula.
BACA JUGA:Bisnis Air Kemasan Beri Peluang Tuk Terus Berkembang, Coba Tips di Bawah Ini
Daging yang lembek dan berlendir menandakan bahwa daging tersebut sudah tidak segar lagi.
2. Aroma:
Daging segar memiliki aroma yang khas, sedikit manis dan tidak menyengat. Hindari daging yang mengeluarkan bau busuk, asam, atau amis. Bau tersebut menandakan bahwa daging telah terkontaminasi bakteri dan tidak layak untuk dikonsumsi.
3. Lemak:
Warna Lemak: Lemak pada daging sapi segar berwarna putih kekuningan. Hindari daging yang memiliki lemak berwarna kuning kecoklatan atau kehijauan, karena bisa jadi daging tersebut sudah mulai membusuk.
Jumlah Lemak: Jumlah lemak pada daging bervariasi tergantung jenis dan potongan daging. Jika Anda menginginkan daging yang lebih sehat, pilih daging dengan lemak yang lebih sedikit.
BACA JUGA:Biar Lebih Produktif, Ini 7 Tips Manajemen Waktu untuk UMKM
4. Asal dan Cara Penyimpanan:
Asal: Pilih daging dari sumber yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pastikan daging tersebut berasal dari peternakan yang terjamin kebersihannya.
Cara Penyimpanan: Periksa cara penyimpanan daging di tempat penjualan. Pastikan daging disimpan dalam suhu dingin dan terhindar dari kontaminasi bakteri.
5. Tanggal Kedaluwarsa:
Selalu perhatikan tanggal kedaluwarsa pada kemasan daging. Jangan membeli daging yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
6. Jenis dan Potongan Daging:
Jenis Daging: Pilih jenis daging yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda. Daging sapi cocok untuk steak, sup, dan semur, sedangkan daging ayam cocok untuk digoreng, dibakar, atau dibuat sate.
Potongan Daging: Setiap potongan daging memiliki kegunaan yang berbeda. Misalnya, daging tenderloin cocok untuk steak, sedangkan daging brisket cocok untuk disuwir.
BACA JUGA:Ingin Memulai Usaha warteg, Ini Tips Bagi Pemula Yang Berniat Memulai Usahanya
7. Harga:
Harga daging bervariasi tergantung jenis, potongan, dan kualitas. Jangan tergiur dengan harga yang terlalu murah, karena bisa jadi kualitas daging tersebut tidak terjamin.
8. Tips Tambahan:
Jangan Membeli Daging yang Sudah Beku: Daging yang sudah beku dan dicairkan kembali akan kehilangan kelembutan dan teksturnya.
Simpan Daging dengan Benar: Simpan daging di lemari es dengan suhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah. Daging yang disimpan dengan benar dapat bertahan hingga 3-5 hari.
Masak Daging dengan Benar: Masak daging hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri berbahaya. (**)