Wisata Sejarah Candi Pari, Peninggalan Kerajaan Majapahit di Sidoarjo

Kamis 05 Sep 2024 - 08:22 WIB
Reporter : sahri senadi
Editor : sahri senadi

radarselatan.bacakoran.co - Candi Pari adalah situs bersejarah yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur, dan merupakan warisan berharga dari era Kerajaan Majapahit.

Candi ini menawarkan wawasan mendalam mengenai arsitektur dan kebudayaan Indonesia di masa lalu. Negara kita, yang kaya akan sejarah, memiliki berbagai destinasi wisata bersejarah seperti museum, candi, dan pura.

Salah satu contohnya adalah Candi Pari yang terletak di Jawa Timur. Pulau Jawa, dikenal dengan banyaknya situs candi, tidak hanya memiliki candi di Jawa Tengah, tetapi juga di Jawa Timur.

BACA JUGA:Ditemukan Bangunan Mirip Candi Borobudur, Lokasinya di Tengah Perkebunan Sayur Cianjur

Setiap candi memiliki karakteristik unik yang mencerminkan narasi sejarahnya masing-masing.

Bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah, mengunjungi candi seperti Candi Pari bisa menjadi pengalaman yang sangat memuaskan.
Setiap candi menawarkan banyak pengetahuan yang berguna, terutama bagi pelajar yang dapat memperoleh wawasan berharga tentang sejarah Indonesia.

Candi Pari merupakan salah satu situs bersejarah terbesar di Porong, Sidoarjo.

BACA JUGA:Candi Sewu di Klaten Jawa Tengah dan Kisah Seribu Candi, Seperti Ini Sejarahnya

Candi ini dibangun pada tahun 1371 Masehi (1293 Saka) dan merupakan yang terbesar dari tiga candi yang berada di Kecamatan Porong, Sidoarjo.

Candi ini didirikan pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk (1350–1389 Masehi).

Selama periode penjajahan Belanda, candi ini sempat direnovasi, pada tahun 1923 sebagaimana tertulis dalam buku NJ KM "Injelding to Hindu Java Askuns".

BACA JUGA:Angkor Wat, Komplek Candi Terluas di Dunia, Ditemukan di Tengah Belantara

Renovasi terbaru dilakukan antara tahun 1994 hingga 1999 oleh Badan Pelestarian Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur serta Kanwil Depdikbud, dengan bantuan Pak Mustain sebagai juru pelihara.

Candi Pari memiliki ciri khas tersendiri, dibangun dari batu bata dengan bentuk persegi. Posisi candi menghadap ke barat, dengan pintu gerbang dan ambang pintu terbuat dari batu andesit.

Candi ini memiliki tinggi 15,40 meter, panjang 16 meter, dan lebar 14,10 meter. Meskipun bagian atapnya sudah tidak ada, struktur badan dan kaki candi masih cukup baik.

BACA JUGA:Candi Simbatan, Pemandian Keluarga Raja Abad 10, Seperti Ini Penampakannya

Ciri khasnya adalah minimnya relief atau ornamen, hanya terdapat miniatur candi dan ornamen teratai di atasnya.

Ada lubang angin di sisi kanan dan kiri yang tembus ke dalam ruangan candi.

Tangga candi memiliki alas berbentuk persegi yang menonjol keluar, dan ada artefak sejarah berupa patung dan puing-puing batu bata di area candi.

Tujuan pembangunan Candi Pari adalah untuk memperingati lokasi di mana seorang sahabat Prabu Brawijaya, Joko Pandelegan, dan istrinya yang menolak tinggal di istana Majapahit.

BACA JUGA:Tempat Para Pejabat Kerajaan Maja Pahit Menyepi, Candi Dadi, Tetap Kokoh Walaupun Belum Pernah Dipugar

Arsitektur candi ini dipengaruhi oleh budaya Kampa dengan ciri khas Indonesia yang jelas serta relief yang menunjukkan latar belakang agama Hindu.

Candi Pari terletak di Kecamatan Porong, Desa Candipari, sekitar 2 km barat laut dari pusat semburan lumpur Lapindo.

Pengunjung dapat mencapai lokasi ini dengan kendaraan bermotor dari luar kota melalui gerbang tol Sidoarjo, kemudian melanjutkan perjalanan ke Jalan Jati Raya, Jalan Pahlawan, dan Jalan Gajah Mada, sebelum memasuki Jalan Raya Surabaya-Malang.

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Gunung Gajah Mungkur, Ditemukan Bangunan Berbentuk Candi, Luasnya Mengalahkan Borobudur

Setelah membuat putaran balik, ambil arah kiri menuju Jalan Raya Kludan, dan candi akan berada di sisi kanan jalan.

Candi ini tidak memungut biaya masuk, namun pengunjung harus mencatatkan nama dan tujuan kunjungan di buku tamu. Terdapat biaya parkir untuk kendaraan roda dua dan empat.

Aktivitas menarik di Candi Pari termasuk berburu foto dengan latar belakang candi yang unik. Di depan candi terdapat pendopo yang luas, tempat pengunjung bisa bersantai dan membeli makanan ringan dari pedagang lokal.

BACA JUGA:Sejarah Candi Borobudur Di Indonesia, Memang Luar Biasa

Selain itu, pengunjung juga dapat mengunjungi Candi Sumur yang terletak tidak jauh dari Candi Pari untuk menikmati pemandangan dan bermain air di kolam renang yang tersedia.

Fasilitas di sekitar Candi Pari cukup memadai, termasuk area parkir yang luas, toilet, dan pendopo untuk istirahat.

Dengan arsitektur artistik dan nilai sejarah yang tinggi, Candi Pari adalah destinasi wisata budaya yang sangat direkomendasikan di Kabupaten Sidoarjo, mudah dijangkau dalam waktu sekitar 28 menit dari gerbang tol Sidoarjo. (**)

Kategori :