radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Masih banyak situs budaya maupun peninggalan sejarah di Bengkulu Selatan yang belum tereksplorasi.
Salah satu kendala yang dihadapi yakni ahli sejarah atau minimnya orang yang mengetahui secara pasti terkait peninggalan sejarah tersebut.
BACA JUGA:Terancam Ambles, RA Jakfar Butuh Bantuan Talud
Beberapa di antara situs budaya hanya dikaji dalam sedikit sudut pandang. Padahal jika digali secara mendalam keberadaan situs budaya bisa berpeluang meningkatkan daya tarik wisata budaya maupun religi untuk datang.
BACA JUGA:Isu Mutasi Guru Kembali Mencuat, Zero: Fokus Saja Bekerja!
“Banyak sekali situs budaya maupun peninggalan sejarah di Bengkulu Selatan ini. Akan tetapi untuk menggali kelengkapan data tersebut masih terkendala dengan ahli sejarah ataupun ahli waris yang belum sepenuhnya bisa menyajikan datanya,” kata plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan, Lusi Wijaya, M.Pd.
BACA JUGA:Usulan Tambahan Formasi PPPK Kaur 2024 Belum Jelas
Dicontohkannya, di Bengkulu Selatan banyak ditemukan meriam kuno peninggalan nenek moyang maupun penjajah zaman dahulu.
Akan tetapi dari sekian banyak meriam tersebut hanya satu yang jelas historisnya yakni meriam Honisuit yang dipajang di bundaran depan Kantor Bupati Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Harga Pertamax Turun, Jadi Rp13.550
“Mungkin lebih dari delapan unit meriam yang telah dieksplorasi, akan tetapi baru meriam honisuit yang data historisnya lengkap. Sedangkan yang lainnya belum lengkap hanya tersaji data kisaran umur meriam tersebut,” ungkapnya.
Padahal, apabila data situs budaya dan peninggala sejarah dapat tersaji secara utuh. Maka akan mempermudah dalam mendeskripsikan situs tersebut.
BACA JUGA:Masyarakat Air Sulau Dukung Program Kolaborasi Gubernur dan Bupati
Lebih daripada itu, dengan sajian data yang lengkap maka akan memberikan kesan tersendiri yang akan berdampak pada pengembangan aset daerah. Terutama di bidang cagar budaya maupun lainnya.
“Kami berencana membuat suatu kajian yang mendalam untuk situs budaya dan sejarah di Bengkulu Selatan. Salah satunya mungkin bisa melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi maupun lembaga riset lainnya,” kata Lusi.