RadarSelatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Pengentasan stunting merupakan program prioritas nasional. Pengentasan stunting ini memiliki beberapa strategi penanganan yang terus diusahakan hingga sekarang.
Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkulu Selatan, H. Rifai Tajuddin-Istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Program prioritas Nasional ini tidak akan berjalan apabila tidak ada kerjasama seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah Desa, maupun dari masyarakat dan stekholder yang ada secara bersama-sama atau keroyokan. Hal tersebut di ungkapkan oleh Wakil Bupati Bengkulu Selatan, H.Rifa'i Tajudin, S.Sos belum lama ini.
BACA JUGA:Mantap, PN Manna Raih Penghargaan Pengadilan Negeri Terbaik Nasional dari MA
BACA JUGA:Lari Marathon 5000 Meter Sumbang Medali Pertama Bengkulu di Ajang Porwanas
"Selayaknya penanganan stunting bisa segera diatasi dengan cara keroyokan. Jika kita bergerak bersama, yakinlah Kabupaten Bengkulu Selatan akan segera mencapai zero stunting," tegas Wabup H.Rifai.
Rifa'i mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan bergerak bersama menekan angka stunting.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Dorong HSNI Bersinergi Dalam Program Kelautan
BACA JUGA:HMI Bengkulu Gelar Treatikal, Sindir Matinya Demokrasi di Indonesia
“Saya ingatkan kembali mengajak semua untuk bergerak bersama, menyatukan visi dan tujuan agar angka stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan bisa ditekan dengan maksimal yakni melalui kolaborasi," pungkas Rifa'i.
Ia menambahkan dalam percepatan penurunan stunting, melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja berkualitas, dimana membangun sinergi, kolaborasi dan akselerasi, bersama masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi, maka diyakinkan upaya tersebut akan berhasil.
BACA JUGA:4 Air Terjun Paling Mistis di Indonesia, Sarang Mahluk Halus dan Ada Juga Tempat Mencuci Pusaka
BACA JUGA:Curug Bibijilan, Destinasi Air Terjun 7 Tingkat Yang Memukau di Sukabumi, Indonesia
"Tanpa adanya komitmen dan sinergi yang kuat, serta cepat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka gerakan kita hari ini pastinya sia-sia," beber Rifa'i.
(one)