KOTA MANNA - Upaya lobi Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendapatkan kucuran anggaran pembangunan pelabuhan Pasar Bawah dan Mengkudum sepertinya akan berbuah manis. Rabu (29/1) lalu Tim dari Dirjen Pelabuhan Perikanan KKP berkunjung ke Bengkulu Selatan untuk mensurvei langsung kondisi lokasi rencana pembangunan pelabuhan Pasar Bawah dan Mengkudum.
“Tim dari Dirjen Pelabuhan Perikanan KKP sudah datang ke daerah kita, mereka mengecek langsung lokasi di Pasar Bawah dan Mengkudum yang rencananya jadi lokasi pembangunan pelabuhan. Mudah-mudahan ini pertanda baik, pelabuhan di dua lokasi itu segera dibangun,” kata Kepala Dinas Perikanan BS, Santono, M.Pd.
Santono berkeyakinan pembangunan pelabuhan di dua lokasi itu akan direalisasi tahun 2024 mendatang. Sebab Tim Dirjen Pelabuhan Perikanan KKP telah turun langsung meninjau lokasi. rtinya tinggal menyetujui alokasi anggaran untuk dikucurkan ke BS.
“Kalau melihat dari pertimbangan tim Dirjen Pelabuhan Perikanan KKP, penilaian sangat bagus. Mudah-mudahan saja alokasi anggaran untuk pembangunan pelabuhan di dua lokasi disetujui, sehingga tahun depan pembangunannya direalisasikan,” ujar Santono.
Pembangunan pelabuhan di Pasar Bawah dan Mengkudum memang sudah sangat diidamkan masyarakat. Sebab kondisi pelabuhan saat ini kurang mendukung aktivitas nelayan. Nelayan sering kesulitan pergi melaut akibat pendangkalan muara dan bibir pantai. Dan masih minimnya fasilitas pendukung yang lain. Padahal potensi perikanan laut yang dimiliki BS sangatlah bagus.
Usulkan KALAJU
Sementara itu, Dinas Perikanan Bengkulu Selatan akan mengajukan pembangunan Kampung Nelayan Maju (KALAJU). Usulan ditujukan kepada KKP RI di dua titik.
Kepala Dinas Perikanan BS, Santono MPd menerangkan 2 titik pembangunan KALAJU tersebut, yaitu satu titik di kampung nelayan Kelurahan Pasar Bawah, Kecamatan Pasar Manna dan satu titik di Pantai Mengkudum, Desa Pasar Pino, Kecamatan Pino Raya. Dua titik rencana pembangunan KALAJU tersebut juga disarankan oleh Tim Survei Pelabuhan dari KKP RI.
“Kami Pemkab Bengkulu Selatan sudah melakukan rapat bersama dengan Tim Survei Pelabuhan dari KKP RI terkait rencana pembangunan pelabuhan perikanan di Bengkulu Selatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Santono menerangkan tim dari KPPR telah melakukan survei langsung ke dua titik pembangunan KALAJU. Survei tersebut dilakukan untuk menentukan kelayakan daerah yang akan menerima bantuan pembuatan kolam tambat perahu. “Dari hasil survei kemarin tim dari KKP RI menyarankan kepada Dinas Perikanan Bengkulu Selatan untuk membuat surat usulan KALAJU,” terangnya.
Santono menyampaikan dari usulan tersebut, pembangunan KALAJU Modern diantaranya dibuat kolam tabat perahu, cool storeg atau ruangan pendingin, gudang dan sarana pendukung lainnya. “Untuk Pantai Mengkudum tim survei menyarankan disusulkan KALAJU reguler yang diusulkan oleh kelompok nelayan. Adapun untuk anggaran KALAJU Modern dengan Rp 14 Miliar dan KALAJU Reguler dengan anggaran RP 600 juta ,” sampainya.
Pada kesempatan itu, Santono menerangkan tujuan dari KALAJU untuk meningkatkan ekonomi masyarakat nelayan yang ada di BS. Sehingga, melalui tempat yang mendukung kegiatan para nelayan mencari ikan maka pertumbuhan ekonomi dari sektor blue ekonomi dapat terjadi.
“Selama ini kampung nelayan sering dikenal masyarakat tidak tertata dan kumuh. Namun, nantinya jika telah dibangun KALAJU maka daerah kampung nelayan akan tertata rapi dan modern dengan fasilitas yang mendukung. Sehingga sektor kelautan kita dapat meningkat ekonomi,” pungkasnya. (yoh/rzn)