radarselatan.bacakoran.co - Kebiasaan mengonsumsi obat-obatan, ternyata bisa erdampak uruk bagi Kesehatan ginjal.
Menurut dokter aa 6 jenis obat obatan yang menimbulkan efek samping bagi Kesehatan ginjal.
Tubuh harus bekerja keras untuk mengeluarkan racun dan zat berbahaya yang tersisa dari obat tersebut.
Berikut 6 jenis obat yang terbukti secara umum dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal:
BACA JUGA:6 Manfaat Daun Salam Selain Untuk Rempah, Bisa Mendatangkan Energi Positif dan Menjadi Pagar Gaib
1. Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri banyak dijual bebas, baik di apotek maupun minimarket. Obat ini terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan acetaminofen.
NSAID berfungsi meredakan nyeri, menurunkan demam, dan mengurangi gejala flu.
Bahkan, banyak obat tradisional yang mengklaim sebagai obat alami tetapi mengandung analgesik.
Jika kalian mengalami tekanan darah rendah atau dehidrasi, lalu mengonsumsi obat pereda nyeri ini secara terus-menerus, risiko kerusakan ginjal akut akan meningkat.
Jadi, perhatikan konsumsi obat pereda nyeri kalian untuk menjaga kesehatan ginjal.
BACA JUGA:6 Manfaat Daun Sukun Yang Sudah Kuning Untuk Kesehatan, Salah Satunya Obat Magh Kronis
2. Antibiotik
Jika dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter, antibiotik aman digunakan. Namun, banyak orang yang membeli antibiotik sendiri dan mengonsumsinya dalam jangka panjang.
Misalnya, sedikit batuk langsung minum antibiotik, atau sedikit gatal langsung minum antibiotik.
Ini tidak disarankan dan dapat meningkatkan kerusakan ginjal lebih lanjut karena dosis dan kebutuhan antibiotik tidak sesuai.
Setelah mengonsumsi antibiotik, biasanya urine akan berbau pekat, menunjukkan bahwa ginjal sedang bekerja keras mengeluarkan zat-zat kimia dari tubuh.
BACA JUGA:Bungli, Kayu Penangkal Petir, Bisa Obati Gatal Akibat Gigitan Semut, Banyak Dijadikan Tanaman Untuk Pagar
3. Obat Pencahar
Obat pencahar sering dikonsumsi oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan. Obat diet sering kali dikombinasikan dengan pencahar, yang membuat pengguna mudah buang air besar dan mencret.
Obat pencahar ini memaksa ginjal untuk mentransfer cairan ke saluran pencernaan, sehingga ginjal bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Konsumsi obat pencahar secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut.
4. Pewarna Kontras
Pewarna kontras biasanya digunakan dalam tes diagnosis seperti CT scan, MRI, dan angiografi.
Pewarna ini disuntikkan ke aliran darah atau saluran pencernaan untuk memberikan kontras pada hasil gambar.
Penggunaan pewarna kontras ini harus dibatasi, tidak lebih dari tiga bulan sekali, untuk melindungi fungsi ginjal.
BACA JUGA:5 Manfaat Biji Mahoni Untuk Kesehatan, Turunkan Tekanan Darah Tinggi Hingga Mengobati Malaria, Ini Caranya
5. Obat Penekan Asam Lambung
Obat penekan asam lambung bekerja di lambung, tetapi jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, lebih dari satu bulan, dapat mempengaruhi ginjal.
Jika kalian memiliki masalah asam lambung yang berlanjut lebih dari satu bulan, segera konsultasikan ke dokter untuk melindungi ginjal kalian.
6. Obat-Obatan Tradisional
Banyak orang menganggap obat tradisional aman karena berasal dari bahan alami, tetapi tidak semua obat tradisional aman dikonsumsi dalam jangka panjang.
Obat tradisional, terutama yang berbentuk kapsul atau pil, sering kali mengandung zat kimia aktif yang, jika dikonsumsi terus-menerus, dapat membebani ginjal.
Terutama jika obat tersebut digunakan untuk mengatasi masalah ginjal, sangat penting untuk rutin memeriksa fungsi ginjal setiap tiga bulan sekali. (**)