Perkuat Ekonomi Keluarga Melalui Pembinaan UPPKA

radarselatan.bacakoran.co, KEDURANG ILIR - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKB-P3A) Kabupaten Bengkulu Selatan melalui Balai penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kedurang Ilir bersama Kader Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Kedurang Ilir melakukan kegiatan penyuluhan Keluarga Berencana Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor. 

UPPKA merupakan kegiatan ketahanan untuk memperkuat fungsi ekonomi dalam keluarga sebagai terobosan dalam meningkatkan pendapatan keluarga dan upaya meminimalisir kemiskinan dan memperkuat pelaksanaan Program Bangga Kencana.

BACA JUGA:Pulang ke Bengkulu, Yandri Disambut Gubernur dengan Hidangan Khas Dusun

Dari kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan jiwa berwirausaha dengan mengajak keluarga untuk memiliki produk usaha, memahami pentingnya berpikir inovatif, kreatif, adaptif dalam menjalankan usaha dan menumbuhkan cinta dan memakai produk lokal.

Penyuluhan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor adalah kegiatan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga, kemandirian ekonomi, dan kesejahteraan keluarga melalui berbagai program.

"Kegiatan ini biasanya melibatkan sosialisasi pengelolaan keuangan, pengembangan usaha, serta pembinaan melalui kelompok-kelompok UPPKA yang difasilitasi oleh pemerintah, seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)," ujar Kepala DPPKB-P3A Kabupaten Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE.

Adapun tujuan penyuluhan UPPKA yakni mengajak keluarga untuk aktif dalam kegiatan ekonomi produktif. 

BACA JUGA:Usulan Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di Bengkulu Masih Dikaji

Mensosialisasikan pengelolaan keuangan keluarga dengan baik. Selain itu, meningkatkan ketahanan dan kemandirian ekonomi keluarga dan membina anggota kelompok UPPKA untuk mengembangkan usaha skala rumah tangga serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

"Berbagai bentuk usaha yang dikembangkan seperti produk kerajinan berupa tenunan, batik, sulaman, dan kerajinan dari bahan bekas. Untuk produk pengolahan makanan ringan atau makanan khas daerah seperti rendang, keripik, kue dan sebagainya," pungkas Ferry. (one)