KOTA MANNA - Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akhir-akhir ini terus berjangkit di masyarakat. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan sudah tercatat lebih dari 86 kasus sejak Januari 2023. Kasus-kasus ini tersebar di wilayah Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Usulkan 36 PPPK Damkar
Untuk itu, Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes BS terus menyampaikan imbauan pelaksanaan fogging di lokasi terjangkit. Seperti baru-baru ini di Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya.
BACA JUGA:Tersisa 11 Hari, Pekerjaan Baru 72 Persen, Proyek Labkesda Terancam
"Dengan mulainya musim penghujan, semakin banyak genangan air yang dapat menjadi media berkembangbiaknya nyamuk penyebab penyakit DBD. Kami mengimbau masyarakat untuk dapat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan guna menekan penyebaran munculnya kasus baru,” kata Kepala Dinkes BS, Didi Ruslan.
BACA JUGA:Rp 200 Juta Untuk Pemasangan Rambu Jalan
Dikatakan Didi, sebagai salah satu bentuk kewaspadaan terhadap munculnya penyakit DBD, Dinkes rutin melakukan upaya sosialisasi dan edukasi masyarakat. Baik itu melalui monitoring dan evaluasi fogging pada program pengendalian penyakit DBD.
BACA JUGA:Menangis, Terdakwa Dugaan Korupsi DD Minta Keringanan
"Dengan melakukan fogging memang bisa dilakukan untuk pengendalian penularan DBD, namun harus dibarengi dengan tindakan lain karena tindakan ini hanya efektif pada nyamuk dewasa," kata Didi.
BACA JUGA:Antrean Truk Berlapis Depan SPBU, Jalanan Macet Parah
Fogging dilakukan agar dapat memaksimalkan pemberantasan di lokasi kasus. "Dalam pengendalian DBD untuk lebih memperioritasakan pemberantasan sarang nyamuk yaitu menjaga lingkungan bersih, buang sampah pada tempatnya agar tidak ada genangan air," demikian Didi.(one)