RadarSelatan.bacakoran.co, BINTUHAN - Untuk menjaga kelestarian gurita di Kaur, dua kelompok nelayan yang berada di pelabuhan berbeda menggelar aksi penutupan lokasi tangkapan gurita.
Kegiatan ini dimotori organisasi Akar Foundation Bengkulu. Kegiatan digelar sejak Rabu 31 Agustus beberapa hari lalu.
Dua wilayah yang ditutup yakni sekitaran pelabuhan merpas Kecamatan Nasal dan Pelabuhan Linau Kecamatan Maje.
Untuk menjaga kelestarian gurita di Kaur, dua kelompok nelayan yang berada di pelabuhan berbeda menggelar aksi penutupan lokasi tangkapan gurita-istimewa-radarselatan.bacakoran.co
Di Merpas Kelompok Usaha Bersama (KUB) Ujung Lancang sebagai penggeraknya, sementara di Linau digerakkan oleh KUB Perahu Dayung Maje.
Penutupan ini dilakukan selama 3 bulan nelayan sepakat dalam waktu singkat itu. Saat yang ditutup dilarang untuk ditangkap gurita dan mencari tangkapan gurita di lokasi lain.
BACA JUGA:Antrean Kendaraan di SPBU Mengular, Polisi Ketatkan Pengawasan
BACA JUGA:9 Tim Siap Rebut Trophy Dandim Cup 2024
"Jadi dengan waktu ini harapan kita gurita tidak diganggu di lokasi ditutup sehingga mereka bebas berkembang biak nanti pas tiga bulan kedepan kita boleh bebas menangkapnya," ujar Novi ketua KUB Ujung Lancang Merpas.
Penutupan ini ditandai dengan pemasangan alat-alat untuk Temporary Closure (TC) atau penutupan sementara.
Nelayan mengaku aksi penutupan ini dilakukan untuk kelima kalinya, nelayan ikut serta memantau agar pihak asing tidak menangkap gurita sebelum masanya untuk ditangkap. Bulan Agustus diperkirakan waktu untuk berkembang biak gurita.
BACA JUGA:Satu Tersangka Kasus Penganiayaan Di Seluma Menyerahkan Diri, Satu Masih Diburu
BACA JUGA:Hanya 1 Tersangka Ditembak Mati
"Kita pasang ban bekas yang sudah dipadatkan dengan semen kering. pelampung dan bendera juga turut dilepaskan ke laut. Bendera putih bertuliskan Lokasi TC, ini sudah kita pasang di beberapa titik,” ujar Novi.
Sama halnya di pelabuhan Linau pada Jumat (1/8) juga dilakukan penutupan lokasi tangkapan gurita, akan dibuka kembali pada 3 bulan ke depan atau bulan november dan itu masuk musim gurita.
Di dua lokasi ini Kegiatan penutupan ini juga didampingi langsung oleh Penyuluh Perikanan Kaur, dan beberapa partisipan lain yakni KKN UGM, Peneliti IPB, Angkatan Laut, Pemerintah Desa Linau.
BACA JUGA:Masih Banyak Belum Dipahami, Berikut Poin Penting Agar Dapat DAK
BACA JUGA:Musim Panas Petani Katret Ngeluh, Hasil Getah Turun
Para pelaku aktif yang turut serta dalam melakukan penutupan. Di pelabuhan Linau lokasi yang ditutup yakni kawasan yang disebut dengan Benawang Kawat, dengan luas sekitar 5Ha dari Batu Gincing sampai Muara Sebabil.
"Lokasi yang kami tutup biasanya saat dipancing guritanya berukuran besar dan dekat dengan pelabuhan sehingga mudah untuk diawasi semoga nanti tiga bulan kedepan mendapat hasil yang berlimpah," ujar Septiawan ketua KUB Perahu Dayung Maje.
BACA JUGA:Jelang Karantina, Seluruh Paskibraka Diminta Jaga Kesehatan
BACA JUGA:BPN Pastikan Terget Penerbitan Sertifikt Aset Pemkab Seluma Tercapai
Menurutnya saat buka tutup lokasi tangkapan gurita yang dilakukan pada tahun lalu, nelayan sangat diuntungkan. Sebab ukuran gurita hasil tangkapan cukup besar.
Pernah beberapa waktu yang lalu nelayan mendapat gurita tiga ekor yang bobotnya mencapai 10 kg.
"Semoga gurita tidak punah dan terus berkembang biak, sehingga kami nelayan pinggiran terus dapat bertahan," tutupnya.