radarselatan.bacakoran.com - Danau Ranau yang terletak di perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung merupakan danau terluas kedua di Sumatera setelah Danau Toba.
Luas permukaan danau ini mencapai 125,9 km persegi dengan kedalaman rata-rata 174 meter serta kedalaman maksimum 229 meter.
Dibalik keindahan yang dimilikinya ternyata Danau Ranau memiliki cerita melegenda di kalangan masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Fakta Unik Air Terjun Semantung di Lampung, Cipratan Embun Abadi dan Keindahan Hutan Belantara
Berdasarkan verita turun menurun, pada zaman dahulu danau ranau belum ada. Daerah itu merupakan hutan belantara di kaki Gunung Seminung.
Konon pada zaman itu hidup sekelompok masyarakat Suku Sukau di kawasan itu. Masyarakatnya hidup rukun dan makmur.
Masyarakat Suku Sukau memiliki pantangan, yakni tidak boleh menebang pohon Haru atau Arau yang berada dihutan, karena pohon itu dihuni oleh ribuan ekor ular berbisa.
BACA JUGA:Bukan Hanya Bali, Lampung Juga Memiliki Tempat Wisata Menarik, Ini 7 Tempat Wisata Paling Populer Di Lampung
Hingga pada suatu saat datanglah seorang pemuda sakti yang memiliki wajah tampan ke pemukiman Suku Sukau.
Pemuda itu bernama Rakian Sukat, maksud kedatangannya adalah untuk mencari tempat bertapa.
Kemudian masyarakat Suku Sukau menceritakan kepada Rakian Sukat tentang keberadaan pohon Arau yang dihuni oleh ribuan ekor ular berbisa.
Munculah niat dalam hati Rakian Sukat untuk menebang pohon yang telah meneror warga tersebut.
BACA JUGA:Batu Akik Red Rafflesia Bengkulu, Setara Bacan dari Sulawesi Utara, Dulu Diburu Kini Tinggal Kenangan
Suatu hari Rakian Sukat pergi mencari pohon Arau yang dimaksud oleh masyarakat Suku Sukau.
Setiba di lokasi dia langsung menebang pohon itu dengan pedang sakti miliknya.
Belum sempat pohon tumbang, munculah sepasang naga bersisik emas menyerang Rakian Sukat.
Pertarungan sengitpun terjadi, akhirnya naga betina kelelahan dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh Rakian Sukat untuk menghabisinya.
BACA JUGA:Harta Karun Tersembunyi di Bukit Raje Mandare, Nilainya Tak Terhitung, Ladang Minyak Dan Danau Merah
Kemudian naga betina bersisik emas itu berubah wujud menjadi sebilah pedang.
Melihat naga betina sudah kalan, naga jantan akhirnya melarikan diri ke dalam tanah.
Dari lubang tanah tempat naga jantan kabur itu mengalir air yang cukup besar hingga menggenang menjadi sebuah danau.
Kemudian naga jantan berubah menjadi penunggu danau dan kemunculnannya bisa mendatangkan petaka.
Yang kemudian menjadi danau ranau saat ini. Sementara pohon Arau yang ditebang oleh Rakian Sukat, serpihan kayu bekas tebangan berubah menjadi ikan dan dahannya berubah menjadi anak sungai.
BACA JUGA:Barang Antik yang paling Diburu Kolektor, Punya Satu Saja Bisa Kaya Mendadak, Harganya Miliaran
Cerita legenda ini terus diceritakan secara turun menurun di kalangan amsuarakat Ranau.
Namun terlepas dari cerita legendanya itu, saat ini Danau ranau sudah menjelmah menjadi salah satu objek wisata terkenal di Sumatera.
Kemudian danau ini juga memberikan penghidupan kepada masyarakat sekitar. Banyak masyarakat yang memanfaatkan danau untuk membangun kerambah apung tempat budidaya ikan. (**)