radarselatan.bacakoran.co - Saat ini harga biji kopi terus naik hingga mencapai level tertinggi sejak satu dekade terakhir.
Saat ini musim panen kopi tengah berlangsung khususnya petani kopi di wilayah Sumatera yakni Bengkulu, Lampung dan Jambi, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara yang merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia.
Para petani kopi yang sedang panen ini mulai merasa was was, khawatir sewaktu waktu harga kopi anjlok.
Lantas berapa lama harga kopi akan bertahan mahal?
BACA JUGA:8 Daerah Penghasil Biji Besi Terbesar Di Indonesia, Tiga Diantaranya Ada Di Sumatera, Ini Lokasinya
Melonjaknya harga kopi dunia saat ini dipengaruhi oleh banyak hal. Namun faktor paling dominan adalah karena perubahan cuaca di beberapa daerah penghasil kopi terbesar di dunia serta tingginya permintaan kopi saat ini.
Semakin meluasnya peminat kopi menyebabkan permintaan biji kopi naik naik setiap periode, hal inilah yang menyebabkan harga biji kopi mencapai harga tertinggi saat ini.
Para petani kopi tidak perlu khawatir harga kopi akan turun dalam waktu dekat.
Diprediksi sepanjang tahun 2024 ini harga kopi robusta dan arabika akan tetap berada dilevel tertinggi.
BACA JUGA:Jutaan Ton Pasir Besi Tertimbun Di Sepanjang Pantai Bengkulu, Ini Lokasinya
Cuaca kering melanda wilayah Minas Gerais Brasil baru-baru ini menyebabkan produksi kopi Brazil turun drastis.
Karena wilayah Minas Gerais merupakan daerah utama penghasil kopi Arabika.
Bukan saja musim panen tahun ini, besar kemungkinan pada musim panen tahun depan produksi kopi Arabika brazil belum akan bangkit sepenuhnya, karena cuaca panas yang melanda menyebabkan bunga kopi untuk musim penan tahun depan gosong.
BACA JUGA:Peluang Usaha Potensial Dikembangkan di Bengkulu Selatan, Jika Punya Nyali, Bisa Binin Cepat Kaya
Kemudian gelombang panas di Vietnam juga mempengaruhi hasil produksi kopi robusta andalan negara tersebut.
Peningkatan ekspor kopi yang signifikan setiap bulannya, tetapi produksi mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah proyeksi produksi kopi Vietnam tahun 2024 diperkirakan akan turun 10% karena kekeringan selama musim pembentukan buah ceri.
Kondisi ini menguntungkan petani kopi di Indonesia, walaupun pertengahan tahun lalu Indonesia dilanda kemarau, tetapi dampaknya terhadap perkebunan kopi petani tidak terlalu besar.
BACA JUGA:Cadangan Minyak Bengkulu Mengalir Dari Perut Bumi, Jumlahnya Tidak Terhitung, Belum Dikelola, Ini Lokasinya
Terutama perkebunan kopi yang berada di daerah dingin seperti Jambi, Curup, Kepahiang dan Seluma.
Kondisi cuaca ekstrem yang melanda Brazil dan Vietnam ini bisa mempengaruhi harga kopi tahun 2024 ini tetap akan bertahan dilevel tertingi. (**)