KOTA MANNA - Pasca insiden terbakarnya mobil pikap Suzuki carry warna hitam bernopol BD 9109 MZ saat mengantre BBM di SPBU Kutau, Selasa (21/11) pagi. Penjualan BBM bersubsidi jenis pertalite di SPBU tersebut masih ditutup.
BACA JUGA:Antre BBM di SPBU Kutau, Suzuki Pikap Ludes Dilalap Api
pihak SPBU hanya fokus melayani penjualan BBM jenis bio solar, pertamina dex, pertamax turbo dan pertamax. Penjualan pertalite sendiri baru akan dibuka setelah keluarnya izin operasional dari PT. Pertamina.
BACA JUGA:Lomba Burung Berkicau Meriahkan Calender Of Event
"Khusus pertalite belum bisa kami salurkan ke masyarakat. Sebab izin operasionalnya pasca kebakaran mobil masih ditunda PT. Pertamina. BBM subsidi yang dijual hanya jenis bio solar," ujar Manajer SPBU Kutau Syadikin SE kepada Rasel, kemarin (22/11).
BACA JUGA:Sembilan Titik Ini Dilarang Dipasang APK
Secara umum PT. Pertamina tidak mengeluarkan sanksi kepada SPBU Kutau. Namun penundaan penjualan lebih karena keamanan SPBU pasca kejadian kebakaran.
"(Sanksi) itu tidak ada, yang jelas ini terkait keamanan. Tapi kepastian kapan pertalite disalurkan lagi, kami belum tahu persis," ungkap Syadikin.
Sekedar mengingatkan, sebuah mobil pikap Suzuki Carry terbakar di SPBU Kutau sekitar pukul 09.48 WIB, Selasa (21/11). Kejadian ini sempat menghebohkan pengendara yang sedang antre BBM, dan menimbulkan kepanikan petugas pengisian BBM.
BACA JUGA:Jembatan Desa Simpang Dibangun, Anggarannya Rp 4,2 Miliar
Sebelum terbakar, mobil pikap terlihat antre di mesin pompa nomor tiga. Saat akan maju gilirannya, muncul percikan api dari samping kanan bodi pikap hingga menyala ke bagian lantai bak mobil.
Melihat kondisi tersebut, para pengantre BBM langsung mendorong pikap agar tidak terjadi ledakan di mesin pompa. Tepat di dekat pos pengisian angin, mobil langsung meledak dan kobaran api membumbung tinggi. (rzn)