radarselatan.bacakoran.co - BENGKULU, Sebagai upaya penurunan angka prevalensi stunting, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengoptimalkan peran Posyandu di daerah ini.
Masyarakat bisa mendapatkan layanan melalui program baru berupa Wajah Baru Posyandu (Warupo) Bengkulu yang melayani semua kelompok umur.
BACA JUGA:Cara Membuat Pupuk Dasar Cair, Biaya Murah dan Tanaman Akan Tumbuh Subur
BACA JUGA:811 Warga di Bengkulu Positif Menderita TBC
Stunting disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama dan penyakit infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada di bawah standar.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA Denny mengatakan, gerakan ini dilakukan dalam berbagai rangkaian aksi bersama pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan.
BACA JUGA:40 Calon Mahasiswa Beasiswa Sawit di Seluma Siap Ikut CAT
BACA JUGA:Kredit Usaha Rakyat di Provinsi Bengkulu Tersalurkan Rp1,11 Triliun
"Tujuan intervensi ini untuk meningkatkan dukungan, koordinasi dan kerja sama pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota," kata Denny di sela-sela Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, Senin (3/6/2024).
Saat ini prevalensi stunting pada balita di Indonesia penurunannya masih jauh dari harapan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan prevalensi stunting di Bengkulu tahun 2023 sebesar 20,2 persen. Sementara untuk tingkat nasional sebesar 21,5 persen.
BACA JUGA:Cara Menetralkan PH Tanah Tanpa Kapur Dolomid, Hemat Jutaan Rupiah dan Hasilnya Efektif, Ini Caranya
"Untuk itu, diperlukan berbagai strategi dan upaya agar tujuan percepatan penurunan stunting dapat terwujud," ujar Denny.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Redhwan Arif mengatakan, peran posyandu di Provinsi Bengkulu akan diperkuat melalui program Warupo.
BACA JUGA:PENGUMUMAN! Ini 5 Desain Maskot Pilkada Bengkulu Selatan 2024 Terpilih
BACA JUGA:Cara Membuat Pupuk NPK Mutiara Cair, Nyaris Tanpa Modal, Ini Berbahan Dasarnya