Perkuat Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting

PERTEMUAN: DPPKB-P3A Bengkulu Selatan mengikuti Pekan Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting yang dirangkai dengan gebyar minilokarya stunting secara daring-Wawan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Kepala Dinas PPKB-P3A Kabupaten Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE, mengikuti sekaligus membuka secara resmi kegiatan Pekan Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting yang dirangkaikan dengan Gebyar Minilokarya Stunting. Kegiatan ini bertempat di ruang IT Dinas Kominfo Bengkulu Selatan.
Pelaksanaan minilokarya dilakukan secara serentak melalui metode luring maupun daring sehingga dapat diikuti oleh seluruh wilayah yang ditunju.
BACA JUGA:Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Kaur Segera Dimulai
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan sekaligus sosialisasi pelaksanaan Pekan Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting di tingkat kecamatan.
Pelaksanaan minilokarya dilakukan secara serentak melalui metode luring maupun daring sehingga dapat diikuti oleh seluruh wilayah yang ditunjuk.
Di Bengkulu Selatan, terdapat empat kecamatan yang ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan gebyar minilokarya stunting. Yakni, Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Manna, Kecamatan Seginim, dan Kecamatan Pino Raya.
"Empat kecamatan ini menjadi pionir dalam upaya memperkuat peran tim pendamping keluarga dalam percepatan penurunan stunting," kata Ferry.
BACA JUGA:Harga TBS Stagnan, di Pabrik Rp2880 Per Kilogram
Disampaikan Ferry, melalui kegiatan ini, diharapkan dapat dicapai beberapa hasil penting, antara lain, laporan pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting.
Verifikasi dan validasi data kasus stunting serta keluarga berisiko stunting, dan penyusunan daftar rencana kerja dan target yang akan dilaksanakan dalam rangka pengawalan serta evaluasi pendampingan keluarga, termasuk pembinaan tim pendamping keluarga dan kader lainnya.
"Kegiatan ini merupakan momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam penanganan stunting. Untuk itu kita perlu memastikan pendampingan berjalan efektif, data yang digunakan valid, serta rencana kerja yang disusun dapat diimplementasikan secara nyata di lapangan.
Dengan kebersamaan, target penurunan stunting di Bengkulu Selatan dapat tercapai,” pungkas Ferry.
BACA JUGA:25 Hektar Sawah di Desa Tumbuk Tebing Terendam, Petani Merugi
Kegiatan ini diikuti para camat, PKB, kader pendamping keluarga, serta stakeholder lainnya baik secara langsung maupun melalui platform daring. (one)