radarselatan.bacakoran.co - KOTA MANNA, Terhitung Senin (15/4) pagi, seluruh pengepul Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) kompak kembali membuka penerimaan TBS dari petani.
Hal ini menyusul telah dilakukannya kegiatan pengelolaan TBS di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) selepas cuti lebaran Idul Fitri 1445 hijriyah.
BACA JUGA:Tahapan Pilkada Sudah Dekat, Prekrutan PPK dan PPS Tunggu Juknis
BACA JUGA:Sampah Menumpuk Di Pantai Laguna, Retribusi 10 Ribu Dipertanyakan
“Pembelian TBS kembali dibuka per hari ini (kemarin). Untuk harganya Rp2160 per kilogram apabila jemput di lahan,” ujar Apriko (45) Pengepul TBS Sawit di Kecamatan Ulu Manna. Lanjut Apriko, harga pembelian TBS disesuaikan dengan harga beli PKS.
Dimana, para pengepul menaruh selisih harga mulai dari Rp200 hingga Rp250 per kilogram dengan pertimbangan biaya operasional lansir TBS hingga pengiriman ke PKS.
BACA JUGA:Rangkaian Salat Idul Fitri dan Halal Bihalal Bupati Seluma
BACA JUGA:Prabowo Disebut Utamakan Figur Dalam Memilih Menteri
“Kalau PKS luar Bengkulu Selatan, ada yang beli sampai Rp2400. Tapi jaraknya sangat jauh, sementara ini kami masih kirim ke PKS dalam daerah saja,” beber Apriko.
Sementara hasil panen petani, Apriko menyebut meski hari pertama pembelian TBS, hasil panen petani cukup melimpah. Bahkan, ram miliknya sudah bisa mengumpulkan hingga 12 ton TBS yang siap dikirim ke PKS PT. BSL.
“Ini tergantung dengan kebun petani, kalau luas tentu hasilnya banyak. Disamping itu, kondisi trek sawit sudah mulai membaik,” jelasnya.
BACA JUGA:Pelaku Usaha Diimbau Urus Izin Usaha
BACA JUGA:Partai Demokrat Resmi Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup
Disisi lain, Hendi Kurniawan (41) petani sawit Kecamatan Pino Raya berharap harga jual TBS ditingkat petani terus stabil atau tidak kurang dari Rp2000 per kilonya.
Hal ini agar biaya pengelolaan kebun sawit tetap optimal dan petani tidak merugi. “Kalau dihitung berdasarkan harga pupuk, harga racun rumput dan ongkos panen. Mininal itu Rp2000 sekilo,” katanya. (rzn)