PKS Kembali Terima TBS, Harga Beli Tak Berubah
ANTRE: Kendaraan pengangkut TBS antrean masuk ke lokasi pembongkaran PT. Sinar Bengkulu Selatan (SBS)-Rezan-radarselatan.bacakoran.co
radarselatan.bacakoran.co, KOTA MANNA - Terhitung hari Selasa (19/8/2025) Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Bengkulu Selatan kembali menerima pembelian Tandan Buah Segar (TBS) setelah sempat libur dua hari dalam rangka HUT ke-80 RI.
Pantauan Rasel di lapangan, salah satunya di PT. Sinar Bengkulu Selatan (SBS) pada hari pertama penerimaan TBS. Tampak kendaraan angkut TBS mengular masuk ke lokasi pabrik.
BACA JUGA:Baru 8 ASN Mendaftar Seleksi JPTP Kaur, Waktu Pendaftaran Diperpanjang
Jika ditotal, lebih dari 250 kendaraan yang mengantre untuk memasukkan TBS ke PKS terbesar di Bengkulu Selatan tersebut.
Hanya saja, meski jumlah kiriman TBS berlimpah. Harga pembelian TBS justru belum berubah. Saat ini harga TBS di PT SBS Rp2820 per kilogram. Sementara untuk harga pengepul yakni selisih antara Rp250-Rp300 per kilogram.
"Pembelian TBS masih bersifat universal, yakni harga yang sama tidak berdasarkan grade. Belum ada perubahan harga TBS karena memang harga CPO stagnan," ujar Mill Manager PT SBS Achmad Simare-mare.
Lanjut Achmad, di tengah kondisi pasca libur momentum 17-an. Pihaknya memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi petani dan pengepul untuk mengirimkan TBS ke PKS yang mereka kelola.
BACA JUGA:Anak Dikeluarkan Dari Sekolah, Puluhan Wali Murid Ngaduh ke DPRD
Diapun memastikan bahwa harga papan yang dipatok PT SBS selalu bersaing dengan harga PKS manapun.
"Dalam menetapkan harga, kami juga berpedoman dengan putusan pemerintah. Tapi, kamipun tetap mempertimbangkan harga CPO dunia," jelasnya.
Sementara itu, KTU PT SBS Sofjan Tjiawi memastikan bahwa PT SBS juga memberikan pembinaan lebi dalam kepada petani sawit. Hal ini agar kelak TBS yang dihasilkan lebih berkualitas dan maksimal.
"Khusus tingkat petani, ada memang kelompok-kelompok tani binaan yang selalu kami kunjungi. Karena kami menginginkan koordinasi yang baik antar petani, masyarakat dan PKS," jelasnya.
Di sisi lain, Humas PT Bengkulu Sawit Lestari 1, Idius Safari menyebutkan penumpukan TBS pasca libur beberapa hari membuat pihak PKS bekerja lebih ekstra melakukan pengolahan TBS.
BACA JUGA:Polisi Periksa Kadis DKP Kota Usai Tabrak Warga Higgga Tewas